Rabu 22 Sep 2010 18:33 WIB

4,3 Juta Lebih Memilih dalam Pemilhan Parlemen Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Pihak berwenang pemilihan Afghanistan Selasa mengatakan bahwa lebih dari 4,3 juta orang telah memilih dalam pemilihan anggota dewan pada akhir pekan lalu, dengan ratusan tempat pemungutan suara tutup karena kekhawatiran keamanan. Beberapa pengamat menyatakan sulit untuk menentukan persentase yang akurat dari kedatangan pemilih Sabtu, mengingat berbagai kalkulasi tentang orang-orang yang berhak memilih oleh Komisi Pemilihan Independen (IEC) dan tiadanya sensus. "Jumlah yang diperbarui dari pemilih yang telah memberikan suaranya sebanyak 4.332.871," kata IEC, memperbarui jumlah sebelumnya 3,64 juta.

Kepala IEC Fazil Ahmad Manawi mengatakan 9,2 juta orang memiliki hak untk memilih di daerah-daerah tempat pemungutan suara benar-benar dibuka, yang dapat mencatat kedatangan pemilih sebesar 47 persen.

Tapi Martine van Bijlert dari kelompok pemikir Jaringan Analis Afghanistan menyatakan metode kalkulasi IEC "memperdayakan" karena tidak berdasarkan pada jumlah seluruh pemilih yang berhak memberikan suaranya.

IEC menjelaskan, pemilihan itu pada awalnya direncanakan untuk 12 juta pemilih, dengan 6.835 tempat pemungutan suara di seantero negara itu. Berdasarkan pada penghitungan itu, 4,33 juta pemilih akan memberikan kedatangan pemilih 36 persen. Tapi lembaga itu kemudian mengurangi jumlah TPS dengan lebih dari 900 karena kekhawatiran keamanan dan pada hari pemilihan lebih banyak lagi TPS yang tutup, mengurangi jumlah warga Afghanistan yang benar-benar dapat memberikan suaranya.

Pemilihan itu adalah pemilihan parlemen kedua di Afghanistan sejak Taliban digulingkan pada 2001 dalam invasi pimpinan AS. Para pemilih itu memilih dari 2.500 calon untuk memenuhi 249 kursi di majelis rendah, atau Wolesi Jirga. Pemilihan telah diadakan di bawah bayangan ancaman serangan dan intimidasi Taliban dan menyusul pemilihan presiden tahun lalu yang mengembalikan Hamid Karzai di tengah kecurangan besar-besaran, sebagian besar untuk kepentingannya.

Komisi Pengaduan Pemilihan mengatakan, Selasa, mereka telah menerima lebih dari 3.000 pengaudan sejak proses pemilihan dimulai April lalu, termasuk 1.700 pada hari pemilihan saja. Hasil pemilihan akan dikeluarkan Rabu, dengan hasil akhir disahkan pada 31 Oktober.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement