REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Imam Feisal Rauf meminta perlindungan polisi di Manhattan. Hal itu dilakukan untuk menghindari ancaman-ancaman yang belakangan kerap muncul menghantui dirinya.
Demikian disampaikan para pemimpin agama yang berada dibelakang rencana pembangunan masjid di lokasi bekas runtuhnya Gedung kembar Wolrd Trade Center, pada 11 September dan beberapa sumber di kepolisian setempat, seperti dikutip Boston Herald.com, Rabu (22/9).
Juru bicara polisi Paul Browne mengatakan, Departemen Kepolisian New York telah menyelidiki kasus tersebut. Ia sendiri, hingga saat ini belum mengetahui secara pasti jenis ancaman yang diterima Rauf. Browne juga tidak ingin menjelaskan berapa personel polisi yang disiapkan untuk mengamankan Rauf.
Sebelumnya, Rauf tidak hadir dalam pertemuan tertutup para pemimpin Muslim di Queens pada Minggu kemarin, yang membahas seputar anti pembangunan masjid, yang marak belakangan ini. Juru bicara para pemimpin agama setempat mengungkapkan alasan ketidakhadiran Rauf pada pertemuan tersebut karena alasan keamanan
Rauf juga disebutkan telah mendapatkan pengamanan dari kepolisian New Yoerk. Penampilan publik terakhir Rauf adalah pada minggu lalu ketika ia berbicara Dewan Hubungan Luar Negeri, Manhattan.