Kamis 23 Sep 2010 22:47 WIB

Hebat, Kabinet Swiss Didominasi Perempuan

Rep: Wulan Tanjung Palupi/BBC/ Red: Budi Raharjo
Parlemen Swiss mengangkat lagi seorang perempuan untuk duduk di kabinet
Foto: Reuters
Parlemen Swiss mengangkat lagi seorang perempuan untuk duduk di kabinet

REPUBLIKA.CO.ID,BERN--Parlemen Swiss telah memilih seorang menteri perempuan lagi dalam kabinet dan untuk pertama kalinya kabinet di negara itu didominasi oleh perempuan.

Terpilihnya Simonetta Sommaruga (50 tahun) dari Partai Demokrat Sosial, merupakan langkah bersejarah di negara di mana perempuan baru punya hak untuk ikut pemilu nasional pada 1971. Sommaruga menjadi perempuan keempat di Dewan Federal yang beranggotakan tujuh anggota.

Ketujuh anggota kabinet Swiss baru-baru ini merupakan perwakilan empat partai terkemuka di Swiss. Meskipun tidak biasa di Eropa bagi perempuan untuk memegang mayoritas dalam kabinet suatu negara, namun ini bukanlah yang pertama kalinya. Perdana Menteri Jose Luis Rodriguez Zapatero usai terpilih kembali pada 2008, memasukkan lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki dalam kabinetnya.

Finlandia, Norwegia dan Cape Verde Islands juga memiliki mayoritas wanita. "Secara simbolis, itu adalah pesan lebih kuat dari negara dengan reputasi konservatif untuk memiliki empat atau lima perempuan dari tujuh kursi dalam pemerintahan," kata Pascal Sciarini, yang mengepalai lembaga ilmu politik di Universitas Jenewa. Wanita di Swiss secara tradisional tidak memiliki banyak peran dalam kehidupan publik, demikian tulis BBC.

Mereka pertama kalimednapat hak suara di tingkat distrik lokal pada 1959, tapi tidak di tingkat federal sampai tahun 1971. Menteri wanita pertama baru terpilih pada 1984, tetapi sampai sekarang hanya enam wanita yang pernah menduduki jabatan menteri.

Meski telah menduduki mayoritas di kabinet, namun secara umum untuk urusan kesetaraan gender, Swis masih melalui jalan yang panjang.

Untuk urusan gaji, perempuan Swiss ketinggalan jauh di belakang laki-laki. Pemerintah Swiss menghabiskan kurang dari sepertiga angagran minimum yang disarankan Unicef untuk penitipan anak. Sementara untuk urusan cuti hamil, dibanding negara Eropa lainnya, Swiss tidak terlalu murah hati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement