REPUBLIKA.CO.ID, TYNESIDE-- Enam orang warga Tyneside yang diduga membakar salinan Alquran dibekuk polisi setempat saat perayaan penyerangan gedung kembar WTC pada 9 September kemarin. Mereka dibekuk karena terlihat dalam video, yang beredar luas di internet, tengah membakar kitab suci agama Islam itu.
Mereka ditahan, karena diduga menyebarkan kebencian rasial. Namun, mereka dibebaskan dengan jaminan, sambil menunggu pihak kepolisian mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya terkait mereka. Rencana pembakaran Alquran oleh pendeta AS Terry Jones pada peringatan 11 September, memunculkan reaksi penolakan dari seluruh dunia, terutama negara muslim.
"Jenis perilaku yang ditampilkan dalam video ini tidak mewakili komunitas kita secara keseluruhan. Komunitas kami antara salah satu dengan lainnya saling menghormati dan kami terus bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat, warga dan orang-orang dari semua agama dan kepercayaan untuk memelihara hubungan masyarakat yang baik," tutur Polisi Northumbria dan Dewan Gateshead dalam pernyataan bersamanya.
Dari enam orang tersebut, dua orang ditangkap pada 15 September kemarin dan empat sisanya pada 22 September kemarin. Dalam video itu terlihat sekelompok orang menumpahkan bahan bakar kepada salinan Qur'an.