Sabtu 25 Sep 2010 05:54 WIB

Pimpinan Pemberontak Kolombia Tewas

Rep: una/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOTA--Militer Kolombia membunuh pimpinan dan ahli strategi militer kelompok pemberontak dalam sebuah serangan di hutan pada Kamis (23/9). Tentara melancarkan serangan ke dalam hutan dimana terdapat kamp pelatihan pemberontak yang semakin terdesak.

Kematian Jorge Briceno, yang tenar dengan panggilan Mono Jojoy, merupakan kemunduran besar bagi Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC. Kelompok ini berupaya menghimpun kekuatan setelah bertahun-tahun dalam tekanan pemerintah yang didukung militer AS.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyebut serangan itu sebagai pukulan yang paling telak terhadap FARC sepanjang sejarahnya. Bahkan lebih telak dari serangan bom di perbatasan dengan Ekuador yang menewaskan Menteri Luar Negeri FARC Raul Reyes pada Maret 2008. Atau saat disekapnya calon presiden Ingrid Betancourt, tiga kontraktor AS dan 11 sandera lainnya.

Santos, yang mantan menteri pertahanan mendapat berita tewasnya petinggi FARC saat berada di Central park, New York. Ia langsung menyatakan bahwa mendengar berita itu bagai Amerika mendengar tewasnya Usamah Bin Ladin.

Briceno (57 tahun) bergabung dengan FARC sebagai remaja buta huruf dan menghabiskan sisa hidupnya di hutan. ia adalah seorang komandan ditakuti dan karismatik terutama satu dekade lalu saat FARC menguasai separuh Kolombia. Pengamat keamanan di Kolombia memperkirakan tewasnya Briceno bisa menyebabkan banyak pemberontak menyerah dan mungkin saja FARC akan mencari perdamaian.

Saat penyerbuan kemarin Santos mengatakan, paling sedikit 20 pemberontak tewas, termasuk pemberontak senior lainnya yang identitasnya belum diungkapkan menunggu tes sidik jari dan DNA. Operasi militer dimulai Senin malam dengan serangan bom yang melibatkan sedikitnya 30 pesawat tempur dan 27 helikopter dan berakhir dengan tempur darat pada Rabu.

Angkatan udara Jendral Julio Gonzalez mengatakan bahwa mereka mengunakan helikoter tempur Super Tucano dan pesawat tempur lainnya dan menjatuhkan sekitar 50 bom di kamp.

"Tentara pun menemukan tubuh Briceno di luar sebuah bunker beton di kamp disamping sebuah laptop 12 inchi 50 buah USB drive," kata seorang juru bicara militer yang berbicara secara anonim karena tidak berwenang untuk memberikan rincian. Juru bicara itu mengatakan serangan itu sudah direncanakan sejak enam bulan lalu termasuk pengawasan komunikasi radio dan infiltrasi mata-mata.

"Kunci keberhasilan adalah intelijen, termasuk kolaborasi anggota FARC itu sendiri," kata Menteri Pertahanan Rodrigo Rivera. peemrintah Kolombia pun akan memberikan penghargaan pada anggota FARC yang mau berkhianat.

Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah 5 juta dolar untuk tertangkapnya Briceno. Penghargaan terbesar yang diketahui telah dibayar untuk informasi seorang komandan FARC adalah 2,5 juta dolar untuk seorang informan tak dikenal yang memata-matai kamp Reyes.

Briceno telah berkeliling selama berbulan-bulan di antara kamp di area seluas 1 juta hektare di pegunungan Andes. Polisi dan agen intelijen Angkatan Laut kemudian berhasil melacak gerakannya.

Hutan-hutan di pegunungan Andes adalah tempat lahir FARC, yang lahir pada tahun 1964 dengan Manuel Marulanda, sebagai pendirinya. ia sendiri dikabarkan tewas pada 2008 akibat serangan jantung.

Pemimpin utama kelompok itu, Alfonso Cano diyakini masih berada di pegunungan Kolombia tengah. Komandan militer mengklaim mereka telah mampu mencium keberadaan orang nomor satu FARC itu. Sementara ada informasi yang menyebutkan ia berada di Venezuela.

Diperkirakan kini tentara pemberontak FARC tinggal tersisa 8.000 orang, setengah kekuatannya dari satu dekade lalu. Sejak 2002 FARC terdesak karena Kolombia didukung AS untuk menumpas pemberontak. Kolombia telah menerima bantuan lebih dari 6 miliar dolar dari AS , termasuk helikopter Blackhawk dan pelatihan oleh Green Baret.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement