Selasa 28 Sep 2010 17:41 WIB

Pegawai FBI Ketahuan Mencontek

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pegawai FBI ketahuan mencontek dalam sebuah ujian tentang aturan baru terorisme dan investigasi kriminal intelejen asing. Hal ini terkuak dari laporan Departemen Kehakiman yang dirilis di Amerika Serikat (AS), Senin (27/9).

Laporan tersebut dibuat oleh seorang Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman setempat bernama Glenn Fine. Dalam laporannya beberapa pekerja FBI sempat berkonsultasi dengan yang lainnya saat sedang mengikuti tes. Bahkan mereka tak segan mendistribusikan lembar jawaban yang seharusnya menjadi kunci jawaban untuk para penguji.

Dari investigasi yang dilakukan, diketahui pula bahwa beberapa pekerja FBI termasuk para supervisor (pengawas) dan penasihat hukum memecahkan kode di komputer mereka guna mengungkap jawaban dari ujian yang sedang diberikan. Pelanggaran ini ditemukan pada 22 pekerja FBI yang mengikuti tes.

Direktur FBI Robert Mueller mengaku kecewa terhadap kejadian ini. Menurutnya hal ini merupakan tindakan yang tak bertanggung jawab dan tak bisa diampuni. ''Kami akan mengambil menindaklanjuti laporan ini pada ke-22 pekerja FBI tersebut dan akan meberikan sanksi tindakan indisipliner pada mereka,'' tegasnya.

Ujian tentang aturan baru terorisme dan investigasi kriminal intelijen asing mulai diterapkan Desember 2008. Ujian ini dilakukan setelah FBI mendapat kritikan oleh kelompok-kelompok berbasis kebebasan sipil.

Dalam tes tersebut terdapat 51 pertanyaan dengan sistem komputerisasi. Mereka bisa menggunakan catatan dan buku tertentu tapi dilarang keras untuk berkonsultasi satu sama lain.

Laporan ini merupakan tamparan kedua bagi organisasi FBI dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, tiga agen khusus FBI dan seorang analis intelijen FBI dituding melakukan kebohongan. Hal ini terkait penggunaan obat penambah stamina, termasuk steroid dan hormon pertumbuhan manusia untuk meningkatkan kinerja mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement