REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah memecat walikota Moskow, dan mengatakan ia telah kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk menjalankan pemerintahan di kota itu. Yuri Luzhkov, sang walikota, telah menjalankan pemerintahan selama hampir dua dekade. "Pemecatan efektif secepatnya," kata juru bicara Kremlin.
Wakil pertamanya, Vladimir Resin, ditunjuk bertindak walikota.
Dalam beberapa pekan terakhir, Luzhkov telah menjadi subjek serangan belum pernah terjadi sebelumnya di media negara Rusia. Dia dinilai gagal mengendalikan kemacetan yang terus memburuk di ibu kota bekas Uni Soviet itu. Dia juga kerap mangkir tugas, terakhir adalah dia pergi berlibur saat kebakaran hutan terburuk melanda wilayahnya.
Namun di atas semuanya, tuduhan paling serius adalah korupsi. Satu berita laporan rinci mengurai cara Luzhkov yang diduga menyalurkan dana dan transaksi yang menguntungkan untuk istrinya yang menjadi pengembang properti dan kini menjadi wanita Rusia terkaya.
Sang walikota menyebut pemecatannya adalah upaya "terstruktur dari atas" untuk menjatuhkan kredibilitasnya. "Serangan ini jelas telah diluncurkan dari atas, di semua outlet media pemerintah sekaligus," Luzhkov mengatakan.
Walikota telah bertentangan dengan Medvedev, yang terakhir atas keputusan Kremlin untuk menangguhkan bekerja pada sebuah proyek jalan raya yang kontroversial melalui hutan Moskow.