REPUBLIKA.CO.ID, OAXACA--Longsor mengubur ratusan rumah di wilayah terpencil, Santa Maria Thlahuitoltepec, sekitar 130 mil dari Meksiko City, Selasa malam (28//9). Akibatnya, ratusan orang diperkirakan tewas.
Peristiwa ini terjadi akibat hujan lebat berkepanjangan yang melanda Pegunungan Oaxaca usai diterjang siklus Badai Tropis Matius, di Amerika Tengah dan Meksiko Selatan selama akhir pekan ini. Sedikitnya 300 rumah tertimbun bebatuan dan pohon yang dibawa oleh air hujan.
Menurut Gubernur Oaxaca, Ulises Ruz, hingga kini pihaknya telah mendapat laporan terdapat tujuh korban tewas dan 100 orang hilang dalam peristiwa ini. Ia memperkirakan korban jiwa mungkin saja bisa mencapai 500 hingga 1000 orang. Pasalnya, saat kejadian banyak warga yang sedang terlelap tidur sehingga tak sempat menyelamatkan diri.
Untuk mempermudah pencarian, pemerintah Meksiko telah mengirimkan polisi, angkatan laut dan tentara untuk membantu pencarian korban. Tim SAR juga sudah dikirim dengan pesawat khusus ke wilayah itu. ''Hujan begitu deras, bahkan sungai meluap. Hal ini membuat kami sulit menggapai wilayah tersebut. Apalagi di beberapa jalan darat terjadi longsor,'' katanya.
Sementara itu, di lokasi kejadian, salah satu petugas penyelamat, Donato Vargas melalui telepon satelit mengatakan, pihaknya telah menggunakan alat berat untuk mencari korban yang masih terkubur. Namun hal ini masih terkendala tebalnya lumpur.
''Kami bahkan tidak bisa melihat rumah-rumah, kami tidak bisa mendengar teriakan, kami tidak bisa mendengar apa-apa,” ujarnya. Ia mengatakan wilayah tersebut kini terisolasi. Sambungan telepon dan listrik pun tak berfungsi lagi.
Sebelumnya, kejadian yang sama sempat terjadi di Kolombia, Senin (27/9). Sekitar 30 orang tewas akibat tertimbun longsor di barat laut Bogota. Di Honduras, hujan lebat juga terjadi dan membuat banjir. Sedikitnya empat orang tewas karena tenggelam, salah satunya anak-anak.