Rabu 29 Sep 2010 22:37 WIB

Putra Mahkota Kim Jong Il Terpilih Sebagai Pimpinan Partai

Rep: Wulan Tanjung Palupi/AP/ Red: Budi Raharjo
Kim Jong-Il
Kim Jong-Il

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Kim Jong Un, anak bungsu pimpinan Korea Utara Kim Jong Il terpilih sebagai salah satu pimpinan Partai Buruh, jabatan tinggi pertamanya di partai yang mengusasai negara komunis itu pada Rabu (29/9). Posisi ini memuluskan tampuk kekuasaan di Korut jatuh ke dinasti ketiga Kim.

Pengumuman naiknya Kim Jong Un ke posisi strategis di Komite Sentral partai dan komisi militer terjadi sehari setelah berita bahwa Kim Jong Il melesatkan pangkatnya menjadi jjenderal berbintang empat. Jong Un yang informasinya hanya sedikit diketahui oleh dunia luar itu baru berusia dua puluhan tahun dan kabarnya sempat mengenyam pendidikan di Swiss.

Ayahnya, Kim Jong Il telah memimpin negara dengan kekuatan nuklir itu sejak 1994, setelah kematian ayahnya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung. Saat itu adalah transfer kekuasaan dari ayah ke anak yang pertama kalinya di negara komunis manapun.

Sebelumnya rumor mengenai suksesi kekuasaan itu telah beredar pada Agustus 2008, saat Jong Il terserang stroke. Sejak saat itu kondisinya pun tidak pernah benar-benar pulih. Sejak saat itu pula muncul kekhawatiran jika Jong Il mati mednadak sebelum jelas siapa pemimpin negara itu selanjutnya. Selain terserang stroke, Jong Il juga menderita diabetes dan gangguan ginjal.

Sebelum Jong Un, tak satu pun dari anak-anak Jong Il tampak siap untuk masuk menggantikan kepemimpinan Jong Il. Anak tertuanya, Kim Jong Nam, menghabiskan banyak waktu di luar negeri dan pernah tertangkap kemudian dideportasi saat mencoba menyelinap ke Jepang menggunakan paspor palsu pada 1990-an.

Sementara anak keduanya, Kim Jong Chol, dinilai terlalu kekanak-kanakan, dan bertingkah seperti anak perempuan, demikian menurut sebuah memoar 2003 oleh mantan koki yang bekerja untuk keluarga itu, Kenji Fujimoto. Namun, dia selalu menjad kesayangan sang ayah dengan ambisi dan karakter yang tak berbeda jauh, tulis koki yang menulis buku, Saya mantan Koki KIm Jong Il.

Sejak kecil, profil Jong Un memang tidak terlalu dibuka bahkan di kalangan publik Korut sendiri. "Ini jelas merupakan berita terbesar yang kita miliki dari Korea Utara sejak kematian Kim Il Sung," kata Peter Beck, peneliti pada Lembaga Hubungan Luar Negeri di Universitas Keio di Tokyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement