REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Lebih dari 848 ribu pasangan yang terdaftar untuk perceraian di biro urusan sipil di seluruh negeri dalam enam bulan pertama tahun ini, menurut statistik yang diterbitkan oleh Departemen Urusan Sipil. Angka ini merupakan kenaikan hampir 10 persen dari tahun lalu. Kementerian juga menyebutkan tingkat perceraian dari 31 provinsi, kota, dan daerah otonom menunjukkan persentase yang meroket.
Peringkat menunjukkan bahwa daerah otonom Uighur di Xinjiang dan kotamadya Chongqing adalah dua tempat teratas untuk perceraian, diikuti oleh Heilongjiang, Jilin, dan Liaoning, tiga provinsi Timur Laut China. Shanghai menempati urutan keenam, dan Beijing peringkat kedelapan.
Menurut laporan statistik tahunan, jumlah pasangan bercerai - baik dengan mendaftar di biro urusan sipil atau pergi ke pengadilan - telah meningkat terus sejak tahun 2003, ketika revisi Peraturan tentang Perkawinan Pendaftaran mulai berlaku. "Peraturan direvisi telah sampai batas tertentu memfasilitasi lagi pasangan bercerai di biro urusan sipil," kata Xu Anqi, seorang peneliti Akademi Ilmu Sosial, Shanghai, dalam sebuah wawancara dengan Mirror Evening News.
Tetapi Xu mengatakan tingkat perceraian telah di meningkat selama beberapa dekade.