REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM --Dua ilmuwan kelahiran Rusia berbagi Penghargaan Nobel Fisika pada Selasa, (5/10), untuk terobosan eksperimen dengan bahan terkuat dan tertipis yang dikenal manusia - sebuah blok bangunan yang potensial untuk komputer yang lebih cepat dan pesawat terbang dan satelit yang lebih ringan.
Profesor Universitas Manchester Andre Geim dan Konstantin Novoselov menggunakan selotip untuk mengisolasi graphene, sebuah bentuk karbon yang hanya satu atom lebih tebal tetapi lebih 100 kali lebih kuat dari baja.
Percobaan dengan graphene bisa mengarah pada pengembangan material yang lebih kuat dan ringan yang dapat digunakan untuk membuat satelit, pesawat terbang dan mobil. Untuk pencapaiannya ini keduanya mendapatkan 1,5 juta dollar AS.
Sifat unik dari bahan transparan juga dapat memacu perkembangan elektronik yang inovatif, termasuk layar sentuh transparan, komputer yang lebih efisien dan sel surya, walaupun belum ada produk komersial telah dibuat. "Temuan kami memiliki semua potensi untuk mengubah hidup Anda dengan cara yang sama saat plastik ditemukan," Geim kepada The Associated Press. "Ini benar-benar menarik."
Geim, 51 tahuh, adalah warga negara Belanda sementara Novoselov, 36 tahun, memegang kedua kewarganegaraan Inggris dan Rusia. Keduanya lahir di Rusia dan memulai karir mereka dalam fisika sana. Mereka pertama bekerja sama di Belanda sebelum pindah ke Inggris, di mana mereka dilaporkan mengisolasi graphene pada tahun 2004.
Novoselov adalah pemenang termuda sejak 1973 karena hadiah Nobel biasanya diraih ilmuwan dengan puluhan tahun pengalaman.