REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Seorang pangeran cucu dari raja Abdullah asal Arab Saudi, Saud Bin Abdulaziz Bin Nasir al Saud telah menghabisi nyawa seorang pelayan prianya di kamarsebuah hotel mewah di London, Inggris. Sang pelayan, Bandar Abdullah Abdulaziz, tewas setelah dicekik Saud dengan sejumlah luka di tubuh dan wajahnya.
Jaksa penuntut umum (JPU), Jonathan Laidlaw, di depan dewan juri di pengadilan London menyebutkan, pihak berwajib telah menemukan sejumlah luka bekas gigitan di leher dan luka lainnya di bagian tubuh korban yang berusia 32 tahun itu. Polisi juga menemukan ceceran darah di bantal tempat tidur di kamar sang pangeran menginap. Akibat perbuatannya itu, Saud dianggap telah melakukan pembunuhan tidak direncanakan.
Menurut Laidlaw, kedua orang itu telah tinggal bersama di sebuah hotel selama hampir satu bulan sebagai bagian dari sebuah 'liburan yang diperpanjang.' Mereka juga memiliki jadwal perjalanan ke Italia, Hungaria, Republik Cheska dan Maroko.
Namun, Saud menyatakan dirinya hanya berteman dan dirinya termasuk penganut heteroseksual.
Hal itu dibuktikannya dengan pengakuannya memiliki seorang pacar wanita di Saudi Arabia.
Meski demikian pihak pengadilan telah memperoleh informasi yang menyebutkan sang pangeran sebelumnya telah memesan seorang pelayan gay di London. Bahkan Saud telah berulangkali membuka situs tentang panti pijat gay dan perusahaan penyedia pelayanan sejenis. Selain itu Polisi juga menemukan sebuah foto di ponsel dengan pose Saud yang nyaris telanjang.
''Pelaku berupaya menyembunyikan aspek seksual dan korban telah bersama dengannya karena itu adanya elemen seksual dalam kasus ini. Bukti yang ada mengarah kepada kemungkinan pelaku adalah seorang gay atau memiliki kecenderungan homoseksual,'' kata Laidlaw, Selasa (5/10).
Hasil temuan bercak darah di bantal dan kamar hotel yang sesuai dengan jenis darah korban, merupakan bagian dari rangkaian serangan kekerasan sebelum korban tewas. Kepada Polisi, Saud menyatakan dirinya bersama korban telah minum di bar hotel sampai menjelang pagi hari pada 15 Februari lalu, sebelum kembali ke kamar hotel. Saat dirinya bangun dari tidur di siang hari, Saud mengaku dirinya tidak dapat membangunkan korban.
Dewan juri juga menyebutkan sang pangeran berupaya membersihkan jejak darah dan mencoba mencuci baju korban yang dilumuri darah. Namun, polisi menemukan adanya bercak darah milik korban di celana dalam sang pangeran dan air mani di celana korban. Ayah Saud adalah keponakan laki-laki dari raja Saudi dan ibunya adalah anak perempuan dari sang raja.