REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Donald Trump, salah satu pria yang paling terkenal di Amerika Serikat dengan gaya rambutnya yang 'nyentrik' kini mencoba untuk memanfaatkan kekayaanya yang kira-kira sebesar dua miliar dollar untuk melangkah ke Gedung Putih dengan bergabung bersama Partai Republik.
Sampai sekarang Presiden Barrack Obama dan kawan-kawannya dari Kubu Demokrat di Konggres AS memang tidak punya lawan yang berarti dari kaum Republik yang berarti menjelang pemilihan umum negara itu pada 2012 mendatang. Sementara itu di Kubu Demokrat baru ada Mitt Romney yang pada 2008 kalah bersaing dengan John McCain. Juga masih ada Sarah Palin dan beberapa gubernur kecil yang belum terkenal.
"Selama bertahun-tahun banyak orang yang telah mengatakan hal itu pada saya, tetapi inilah kali pertama saya benar-benar memikirkannya," kata Trump seperti yang dikutip The Telegraph. "Saya belum yakin apakah akan melakukannya. Ada kemungkinan saya tidak akan melakukannya tetapi saya sedang memikirkannya sekarang. Seseorang harus melakukan sesuatu, kita sedang kehilangan negara ini. Negara ini tidak akan hebat jika sesuatu tidak segera terjadi," ulas Trump.
Trump punya bakat dalam bidang publisitas. Selama akhir pekan silam ia tampil di berbagai televisi untuk menangkal semua kecurigaan tentang niatnya untuk maju sebagai orang nomor satu di AS dan untuk menjauhkannya dari sebuah jajak pendapat di New Hampshire, di mana para penduduknya ditanyai pendapat mereka tentang Trump.
Bahkan sebelum menjadi pembawa acara di 'The Apprentice', sebuah 'reality show' yang terkenal di seluruh dunia, pria berusia 64 tahun itu telah menjadi figur terkemuka di AS setelah kerajaan bisnisnya hampir bangkrut pada era 1980an dan kisah kehidupan pribadinya yang penuh warna. Pria Katolik itu telah menikah tiga kali, memiliki lima anak, dan merupakan pemilik dari kontes kecantikan utama di AS, 'Miss USA'.
"Saya adalah seorang Republikan dan sangat menghormati apa yang telah dilakukan gerakan Tea Party karena mereka telah menjelaskan apa yang saya kemukakan. Maksudnya negara ini telah memiliki defisit sebesar triliunan dollar..," tegas Trump. "Negara ini akan segera bangkrut, mari kita hadapi itu," pungkas Trump.