REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Inggris dan Prancis akan mencapai persetujuan mengenai hulu ledak Inggris yang akan dikerjakan oleh Laboratorium di Prancis, ujar harian Financial Times, Jumat (8/10). Persetujuan yang sedang dibicarakan, sementara pemerintah Inggris dan Prancis berusaha untuk memotong dana utamanya, akan diputuskan selama setengah abad dimana kedua negara tersebut belum pernah bekerja sama mengenai penangkis nuklir pribadi mereka.
Menurut pejabat terkait dari kedua negara, Inggris akan mendanai Prancis atas perbaikan 160 hulu ledak nuklirnya di Comissariat a L'Energie Atomique yang juga mengurus hulu ledak Prancis. Rudal Trident bagi kapal selam Inggris berpatokan kepada teknologi AS dan persetujuan ini juga akan membicarakan pembagian rahasia sistem dengan Prancis.
Menurut harian tersebut, seorang pejabat yang mengurusi hal itu menjelaskan bahwa Inggris telah meminta saran kepada AS mengenai persetujuan yang diajukan.
Pemerintah koalisi Inggris melakukan tinjauan ulang pertahanan dan pemotongan besar dana militer bersama dengan kementerian yang lain, saat mereka merincikan rencana pembelanjaannya pada 20 Oktober.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, pada Rabu mengatakan bahwa tinjauan pertahanan "akan mencocokkan komitmen kami dengan sumber daya yang kami miliki. Hal ini berarti perubahan yang besar". Bagaimanapun, Cameron memastikan bahwa penangkis nuklir akan diperbarui berdasar kepada sistem rudal Trident. Hal ini diperkirakan memakan biaya antara 15 hingga 20 miliar poundsterling (24-32 miliar dolar).