REPUBLIKA.CO.ID,KUNDUZ--Satu serangan bom di dalam sebuah masjid menewaskan gubernur provinsi Kunduz, Afghanistan utara dan 15 orang lainnya ketika mereka menghadiri sholat Jumat, kata kepala kepolisian lokal. Serangan terhadap gubernur Mohammed Omar itu terjadi di provinsi tetangga Takhar, tempat di mana ia memiliki sebuah rumah.Paling tidak 20 orang cedera.
Situasi kacau balau, kami tidak tahu apakah itu satu serangan bunuh diri atau bom telah ditanam di masjid itu," kata Shah Jahan Noori, kepala kepolisian provinsi Takhar kepada Reuters. Itu adalah serangan paling serius sejak pemilu parlemen bulan lalu, ketika satu gelombang serangan menewaskan paling tidak 17 orang sementara Taliban bersumpah akan mengganggu pemungutan suara itu.
Perang di Afghanistan, kini memasuki usia 10 tahunnya, adalah paling berdarah sejak tahun 2001 digulingkannya pemerintah Taliban oleh pasukan impinan Amerika Serikat. Pemberontakan itu meluas ke daerah-daerah utara negara tersebut, yang sampai sekarang relatif tenang dari daerah strategis di selatan dan timur.
Serangan-serangan pada saat sholat Jumat itu relatif jarang terjadi di Afghanistan. Pada Juli lalu seorang kandidat untuk pemilihan parlemen tewas akibat ledakan bom yang ditanam di sebuah masjid di provisi Khost, Afghanistan timur.
Lebih dari 2.000 tentara asing tewas sejak perang itu dimulai-- lebih dari separuhnya terjadi dalam dua tahun belakangan ini-- dan Presiden Amerika Serikat barack Obama dan sekutu-sekutu NATOnya berada dalam tekanan di dalam negeri menyangkut perang yang semakin tidak populer itu.