REPUBLIKA.CO.ID,SIRTE--Palestina didukung oleh negara-negara Arab menyatakan akan memberikan Amerika Serikat satu bulan untuk membujuk Israel menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat atau risiko perundingan perdamaian akan berakhir.
Pesan itu muncul saat pertemuan Liga Arab di Libya, yang juga dihadiri oleh perwakilan AS. Dalam pertemuan itu mereka berusaha menyelamatkan pembicaraan damai yang sudah berlangsung lima pekan setelah Israel menolak memperpanjang pembekuan pemukiman di wilayah pendudukannya.
Pada pertemuan tersebut mengatakan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan menteri luar negeri Arab pada sesi tertutup memperdebatkan alternatif agar negosiasi damai masih dapat dilanjutkan. Permintaan Abbas adalah membuat AS dan PBB berjanji dan mengakui upaya pembentukan masa depan negara Palestina yang meliputi seluruh Tepi Barat.
Setelah diskusi panjang selama akhir pekan lalu, para menteri negara-negara Arab itu memutuskan mereka sepakat memberi waktu satu bulan agar Israel dapat berubah pikiran. Dan Abbas serta menteri-menteri dalam pertemuan itu menyerahkan tanggungjawab kepada Abbas
Palestina meletakkan tanggung jawab pada pemerintahan Obama. "Kami memberikan kesempatan pada AS meyakinkan Israel untuk menghentikan pemukiman. Kami memberikan mereka satu bulan yang akan menjadi periode interaksi politik antara AS dan Israel," kata juru bicara Abbas Nabil Abu Rdainah.
Netanyahu telah menolak permintaan masyarakat internasional untuk memperbaharui moratorium pemukiman yang berakhir bulan lalu. Israel berargumen bahwa Palestina seharusnya telah memasuki perundingan sebelumnya sebelum moratorium sepuluh bulan itu berakhir September lalu.
Pihak Palestina menyatakan pertumbuhan permukiman di wilayah pendudukan oleh Israel pada tahun 1967 akan membuat pembentukan negara Palestina mustahil. Mereka ingin mendirikan negara mereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Namun di wilayah itu Israel membangun pemukiman yang sudah berlangsung selama berpuluh tahun. Di tepi barat saja terdapat 300 ribu pemukiman Istael di tengah 2,5 juta rakyat Palestina. Sementara di Israel sendiri, PM Benyamin Netanyahu terjepit masalah politik karena koalisinya didominasi partai-partai pro pemukim.
Pernyataan Liga Arab ini disambut di Washington yang sebelumnya meminta Israel melakukan perpanjangan 60-hari moratorium pemukiman sementara di sisi lain AS akan menawarkan Israel berbagai insentif.
"Kami akan terus bekerja sama dengan para pihak dan semua mitra internasional kami, untuk memajukan negosiasi menuju solusi dua-negara (Israel-Palestina) dan mendorong para pihak untuk mengambil tindakan konstruktif untuk mencapai tujuan itu," kata Philip J. Crowley, Asisten Menlu Hillary Clinton.
Sementara para pejabat Israel menolak berkomentar mengenai pertemuan Liga Arab ini. Radio Israel mengutip seorang pembantu Netanyahu tidak disebutkan namanya memuji Amerika karena amat berupaya agar pembicaraan damai tetap berlangsung. Abbas mengatakan dia juga menginginkan negosiasi tetap berjalan, tetapi tidak bisa lanjut kecuali Israel membekukan pemukiman tiga sampai empat bulan lagi untuk memberikan ketenangan dan kesempatan membentuk perdamaian.