REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST-–Pemerintah Hungaria mengambil alih tanggung jawab perusahaan atas tumpahnya lumpur beracun. Pemerintah menyebut kejadian itu sebagai 'kecerobohan manusia'. Akibat peristiwa itu delapan orang tewas pekan lalu.
Tim bencana berusaha menyelesaikan bendungan untuk menghindari tumpahan kedua. Tumpahan lumpur berasal dari tempat penyimpanan Perusahaan MAL.
Jutaan meter kubik lumpur merah beracun meluap dari tempat penampungan dan membanjiri tiga desa serta mencemari sungai. Kepala MAL sudah ditahan selama 72 jam. Menurut sumber di kepolisian, ia menjadi tersangka karena membahayakan publik, menyebabkan kematian, dan kerusakan lingkungan.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, Senin (11/10) mengatakan, insiden itu sebagai bencana ekologi terbesar Hungaria yang diakibatkan kelalaian dalam pengelolaan material berbahaya. Ia memutuskan pemerintah mengambil tanggung jawab penanganan dari MAL.
"Kami berharap bendungan selesai hari Selasa," kata Orban. Kota terdekat dari lokasi tumpahan, berpenduduk 5,400 orang, berada dalam kondisi siaga untuk evakuasi.
Penyebab bencana belum bisa dipastikan. Gusztav Winkler, Profesor Universitas teknik Budapes melakukan survei di lokasi. Ia menilai kondisi tanah yang tidak stabil dan usia tempat penampungan lumpur yang sudah tua menjadi penyebab bencana tersebut.