Selasa 12 Oct 2010 23:17 WIB

Anwar Ibrahim: Selesaikan Konflik Indonesia-Melaysia dengan Ukhuwah Islamiyah

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Siwi Tri Puji B
Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Permasalahan bilateral antara Indonesia dan Malaysia hendaknya diselesaikan lewat ukhuwah Islamiyah. Penduduk kedua negara yang mayoritas memeluk agama Islam adalah modal untuk meredam adanya konflik dan perbedaan.

Hal itu disampaikan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Anwar Ibrahim. Dalam kunjungannya ke kantor pusat PP Muhamadiyah, Anwar mengatakan, Indonesia dan Malaysia merupakan salah satu kekuatan Islam di dunia. Konfik antara dua negara dipandangnya tidak konstruktif bagi perkembangan Islam.

"Karenanya badan Islam di kedua negara harus sering menjalin rangkaian demi hubungan kedua negara," ujar Anwar di kantor PP Muhamadiyah, Selasa (12/10). Dalam kesempatan itu, Anwar turut didampingi sejumlah anggota parlemen dan pemimpin partai politik Malaysia.

Menurutnya, akan sangat sulit meredam konflik kedua negara jika hanya mengandalkan jalur bilateral. Dia menuding pemerintah Malaysia tidak serius dalam meredakan konflik dengan Indonesia. "Malaysia dan Indonesia tidak hanya saudara serumpun tapi saudara sesama Muslim. Karenanya penyelesian masalah harus mengedapnkan persamaan. Jika saya masih duduk di pemerintahan, saya yakin masalah -ndonesia-Malaysia akan selesai dalam waktu tiga hari," katanya.

Senada dengan Anwar, Ketua PP Muhamadiyah, Din Samsudin mengungkapkan, kebangitan islam di dunia akan terjadi jika negara muslim bersatu. Indonesia dan Malaysia dipandangnya menjadi kunci vital bangkitnya Islam di dunia. "Kita adalah saudara serumpun dan seiman. Hubungan kita harus lebih baik. Karena kebangkitan Islam di dunia dipredisi terjadi lewat stabilitas antara Indonesia dan Malaysia," kata Din.

Karena kenyataan itu, tidak mengherankan jika banyak pihak yang tidak ingin terjadinya hubungan harmonis antar-kedua negara. Untung menangkal segala kecurigaan dan masalah, dia menilai penyelesaian konflik antara Indonesia dan Malaysia. Harus mengedepankan pendekatan ukhuwah Islamiyah.

Dia mencontohkan, proses penyelesaian sengketa Ambalat yang melibatkan ormas islam kesua negara. "Saat konflik itu, saya bersama sejumlah ormas dan Republika dengan pak Erick Tohir, datang untuk menemui Perdana Menteri Malaysia. Dan hasil penyelesaiannya sangat cepat. Dan konstruktif," ungkapnya.

Karenanya dia berharap, pendekatan serupa dilakukan dalam menyelesaikan konflik. Pada kesempatan yang sama, sejumlah ormas Islam sepakat mempererat hubungan antar kedua negara. Ukhuwah Islamiyah akan mereka kedepankan dalam meredakan ketegangan kedua negara di tingkat masyarakat. Sekjen PB NU, Iqbal Sulam yakin hubungan Indonesia akan lebih baik kedepan. Sebagai sesama muslim dia menilai hubungan harmonis adalah sebuah kewajiban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement