REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia yang kini dikenal sebagai tokoh oposisi, Anwar Ibrahim, menyebut sia-sia jika konflik Indonesia-Malaysia diselesaikan melalui jalur bilateral. Ia menyebut, sikap pemerintah Malaysia kerap bertolak belakang dengan rakyatnya.
Anwar menjelaskan, di tingkat masyarakat, Malaysia tidak memiliki pandangan buruk pada bangsa Indonesia. Sebaliknya, rakyat Malaysia menghargai Indonesia sebagai saudara serumpun. "Malaysia menghargai Indonesia. Selama ini media yang dikuasai pemerintah Malaysia menimbulkan kesan jika Malaysia merendahkan Indonesia. Ini tidak benar," katanya.
Secara khusus, dia memuji perkembangan Indonesia yang tumbuh sebagai salah satu kekuatan ekonomi. Menurutnya, Indonesia memiliki perkembangan yang jauh lebih baik dibanding negaranya. "Saya sendiri mengakui jika pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dari Malaysia. Pengakuan saya ini malah memancing kemarahan pemerintah," ungkapnya.
Menurutnya, akan sangat sulit meredam konflik kedua negara jika hanya mengandalkan jalur bilateral. Dia menuding pemerintah Malaysia tidak serius dalam meredakan konflik dengan Indonesia. "Malaysia dan Indonesia tidak hanya saudara serumpun tapi saudara sesama Muslim. Karenanya penyelesian masalah harus mengedapnkan persamaan. Jika saya masih duduk di pemerintahan, saya yakin masalah Indonesia-Malaysia akan selesai dalam waktu tiga hari," katanya.