REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Sekitar 925 juta penduduk dunia kekurangan makanan. Bila dirata-rata, setiap enam detik seorang anak meninggal. Demikian menurut laporan indeks mengenai kekurangan pangan dunia untuk tahun ini yang dipublikasikan di Berlin.
Dalam laporan itu disebutkan, 29 negara dikatakan masih menderita kekurangan pangan, terutama di Afrika dan Asia Selatan. "Yang paling terkena dmpaknya adalah anak-anak," demikian bunyi laporan itu.
"Indeks bagi kelaparan di dunia tetap berada pada kategori sangat serius," demikian antara lain isi laporan Global Hunger Index (GHI) tahunan yang dikeluarkan oleh International Food Policy Research Institute dan kelompok bantuan lain tersebut. Kebanyakan negara dengan skor GHI mengerikan adalah negara-negara di sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. aporan itu mengidentifikasi anak-anak sebagai yang paling rentan.
Negara dengan tingkat kelaparan yang tinggi harus menangani gizi anak-anak selama 1.000 hari pertama setelah mereka dilahirkan, termasuk gizi pra-kelahiran dan program pendidikan gizi buat perempuan hamil, kata Marie Ruel, pemimpin divisi gizi, kesehatan dan kemiskinan di lembaga tersebut.
"Guna meningkatkan gizi anak-anak, program dan kebijakan harus memusatkan perhatian pada jendela kesempatan baik," kata Ruel. "Kekurangan gizi yang dialami anak-anak pada usia dini mewariskan kemiskinan dari satu generasi ke generasi lain."
Persentase orang yang kekurangan gizi turun dari 20 persen pada 1990-92 jadi 16 persen pada 2004-06. PBB percaya jumlah orang yang kelaparan mungkin telah turun dari 1 miliar pada 2009 jadi 925 juta pada 2010.
Tapi indeks tersebut memperlihatkan sebagian wilayah masih berjuang, dan penyebab kelaparan berbeda di seluruh dunia, kata laporan itu.
"Dibandingkan dengan jumlah pada 1990, Global Hunger Index 1990 telah meningkat sebesar 24 persen," kata Ruel sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters. "Namun kemajuan sangat beragam berdasarkan wilayah dan negara."
Global Hunger Index tersebut mempertimbangkan tiga indikator --proporsi orang yang kekurangan gizi di masyarakat, proporsi anak kecil yang kekurangan berat dibandingkan dengan anak yang berusia lima tahun, dan angka kematian anak kecil dibandingkan dengan anak yang berusia lima tahun-- untuk membandingkan tingkat kelaparan di berbagai negara.
Organisasi bantuan pangan Jerman "Welthungerhilfe" mengkritik kebijakan bantuan pembangunan pemerintah Jerman. Presiden organisasi mengatakan "kepentingan luar sektor ekonomi berjarak pendek" tidak boleh menjadi lebih penting ketimbang investasi dalam pengembangan daerah pedesaan dan pengamanan pangan.