REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Tersangka utama pembunuh tokoh Hamas, Mahmoud Al-Mabhouh, yang terjadi pada Januari 2010, dikabarkan telah ditangkap. Kepala Kepolisian Dubai, Dahi Khalfan Tamim, mengungkapkan penangkapan itu terjadi di sebuah negara Barat sekitar dua bulan yang lalu.
Al-Mabhouh merupakan salah seorang pendiri sayap militer Hamas. Polisi Dubai telah meminta bantuan penangkapan terhadap 19 orang yang diduga sebagai tersangka pembunuhan, kepada interpol. Pihak berwenang di Dubai memperkirakan pelaku pembunuhan itu lebih dari 20 orang, yang masuk ke Dubai dengan menggunakan paspor palsu.
Pembunuhan itu terjadi di sebuah hotel di dekat bandara. Tamim berulang kali menuduh, dinas intelijen Israel, Mossad, berada di belakang pembunuhan tokoh Hamas ini.
Dalam pernyataannya, Senin (11/10), Tamim mengungkapkan, tersangka yang ditangkap diyakini bukan orang Eropa. ''Tersangka yang ditangkap memainkan peran kunci dalam pembunuhan itu. Tapi kami diberi tahu oleh kedutaan besar bahwa mereka tak berniat mengumumkan informasi itu,'' ujarnya. Sejauh ini kabar masih belum jelas apakah tersangka sudah ditahan di negara yang menangkapnya dan tuduhan apa yang dikenakan kepadanya.
Kabar penangkapan para tersangka itu bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, agen mata-mata Israel yang bernama Uri Brodsky telah ditangkap pada 4 Juni lalu di Warsawa, Polandia, setelah dikeluarkannya surat peringatan dari Jerman terkait pembunuhan itu. Kemudian Polandia bersedia mengekstradisi Brodsky ke Jerman. Namun, dia malah dibebaskan oleh pengadilan Jerman dengan sebuah jaminan.
Brodsky diduga membantu mengeluarkan paspor palsu Jerman ke anggota tim pembunuh. Meski kasusnya masih dalam persidangan, dia diizinkan bepergian ke manapun yang diinginkan. Uni Emirat Arab telah meminta penjelasan dari Jerman mengenai alasan dibebaskannya Brodsky.