REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT--Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Kamis (14/10) (mengakhiri kunjungan kontroversial dua harinya ke Lebanon dengan bertemu ketua Hizbullah Hassan Nasrallah.
Ahmadinejad dan Nasrallah bertemu pada Kamis malam di kedutaan besar Iran di Beirut, tempat mereka membahas berbagai perkembangan politik mutakhir dan hasil kunjungan presiden Iran, kata pernyataan yang didistribusikan oleh kantor media kelompok garis keras Syiah.
Pesawat Ahmadinejad meninggalkan bandara Beirut pada Kamis tengah malam. Ahmadinejad memperkirakan 'kemusnahan' Israel dalam pidato pada Kamis di kota Lebanon selatan, Bint Jbeil, yang berjarak hanya empat kilometer dari perbatasan dengan Israel.
Dia mendapat sambutan hangat di Lebanon Selatan yang didominasi kelompok Syiah, dengan puluhan ribu penduduk setempat menghadiri majelis di Bint Jbeil dan di kota Qana, seraya melambai-lambaikan bendera Lebanon, Hizbullah dan Iran.
Dua kota itu mengalami kerusakan berat dalam perang 2006 antara Israel dan Hizbullah, dan dibangun kembali dalam tempo empat tahun terakhir dengan bantuan Iran. Sementara presiden Iran menyampaikan pidatonya di Bint Jbeil, kelompok ultra Orthodox Israel melepaskan balon-balon berwarna bendera Israel di dekat perbatasan dengan Lebanon, di desa Israel Avivim, sebagai protes mereka atas kunjungan Ahmadinejad ke Lebanon selatan.