REPUBLIKA.CO.ID SEOUL--Hacker atau peretas Cina berhasil mencuri informasi rahasia milik Departemen Pertahanan Korea Selatan dan urusan luar negeri dengan menggunakan email palsu. Sang peretas mengaku sebagai pejabat Seoul dan diplomat, demikian badan intelijen mengatakan Jumat.
Dinas Intelijen Nasional menemukan peretasan awal tahun ini dan memperingatkan kantor-kantor pemerintah tentang bahaya email seperti itu. Peretas mengirim email atas nama diplomat Korea Selatan, pembantu presiden dan orang lain yang akrab dengan para pejabat Seoul.
Dalam email itu terlampir file yang mengandung virus yang menyamar sebagai dokumen penting, seperti analisis terhadap perekonomian Korea Utara. Ketika penerima mengklik lampiran, virus mulai men-download dokumen di komputer itu, kata jurubicara itu.
Lee Jung Hyun anggota parlemen dari Partai Nasional Raya yang berkuasa mengatakan kepada parlemen pada hari Kamis bahwa 'volume besar dokumen-dokumen rahasia' dikhawatirkan telah bocor dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.
Kementerian luar negeri mengatakan pihaknya telah meminta misi diplomatik di luar negeri untuk waspada terhadap upaya hacking tersebut.