REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Pemogokan di Prancis menentang reformasi pensiun berlanjut hingga akhir pekan ini. Akibatnya terjadi kelangkaan BBM di bandar udara utama Perancis.
Dua bandar udara besar di Paris, Orly dan Roissy-Charles de Gaulle, mengakui layanannya terhambat akibat menipisnya pasokan BBM. Juru bicara kementerian transportasi kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa persediaan BBM bandara Charles de Gaulle terancam habis hari Senin malam (18/10) hingga Selasa (19/10).
Aksi mogok puluhan ribu pekerja di negara itu melumpuhkan berbagai macam sektor. Di bidang suplai BBM, mogok berakibat tutupnya 10 dari 12 fasilitas penyulingan minyak.
Stasiun pompa bensin di seluruh Prancis dikabarkan mulai kekurangan persediaan BBM. Meski Menteri Keuangan Christine Lagarde menepis kabar itu dengan mengatakan hanya 230 dari 3000 stasiun pompa bensin yang kehabisan stok. Lagarde dengan tegas mengatakan bahwa Prancis masih memiliki stok hingga beberapa minggu mendatang. Ia juga menyerukan agar warga tidak panik terhadap kemungkinan kelangkaan BBM.
“Saya yakin dengan dialog sosial yang cerdas, kita akan mampu mencapai kesepakatan daripada memblokirnya,“ ujar Lagarde.
Truk tanki menunggu di depan depot BBM yang diblokir pekerja penyulingan BBM di Berre l'Etang, Perancis.Bildunterschrift: Großansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: Truk tanki menunggu di depan depot BBM yang diblokir pekerja penyulingan BBM di Berre l'Etang, Perancis.
Sejumlah perusahaan minyak sudah diberikan izin oleh pemerintah Perancis untuk mengambil persediaan pribadinya. Namun sejauh ini pihak berwenang tidak membuka akses pengambilan persediaan dari simpanan strategis, yang dikendalikan oleh komite pemerintah.
Sementara itu, transportasi umum kereta api di Perancis juga terkena dampak pemogokan. Sekitar separuh jumlah jadwal keberangkatan di seluruh negeri dibatalkan hari Sabtu (16/10). Para pengemudi truk pengangkut juga diimbau untuk ikut serta dalam pemogokan hari Sabtu.