REPUBLIKA.CO.ID,WARSAWA--Polandia Senin memperpanjang pengerahan 2.600 tentaranya dalam pasukan internasional pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hingga 13 April 2011. Jumlah tentara Polandia, yang sekarang ini dikerahkan di provinsi Ghazni di Afghanistan timur, tidak akan berubah dalam enam bulan ke depan, demikian pernyataan Presiden Polandia Bronislaw Komorowski yang dikeluarkan Senin.
Pekan lalu Menteri Pertahanan Polandia Bogdan Klich mengatakan kehadiran berlanjut negaranya di Afghanistan tergantung pada jaminan sekutu NATO atas keamanan nasionalnya sendiri. "Sekutu kami tahu keterlibatan kami di Afghanistan terganung pada jaminan keamanan NATO pada Poladia. Jadi pengerahan kami di Afghanistan pada masa depan juga tergantung pada hasil pertemuan puncak NATO di Lisabon," kata Klich pada harian Gazeta Wyborcza.
Bulan lalu Presiden Polandia Bronislaw Komorowski minta pada NATO untuk menentukan strategi keluar dari Afghanistan ketika aliansi Atlantik itu mengadakan pertemuan puncak di ibukota Portugal, Lisabon, pada 19-20 November mendatang. Polandia masuk NATO pada 1999, 10 tahun setelah melepaskan diri dari blok komunis yang rapuh, dan telah menjadi pemain penting.
Klich mengatakan bahwa Polania masih menginginkan kejelasan mengenai pertahanan kolektif. "Kami ingin Pasal Lima Perjanjian Washington, yang menjamin bantuan pada negara anggota NATO yang mendapat serangan, untuk mendapatkan tidak hanya karakter politik, tapi juga mencakup komitmen konkrit militer," katanya.
Dalam kampanye pemilihan presidennya Juni lalu, Komorowski, sekutu penting pemerintah liberal Polandia, telah berjanji untuk memulangkan tentara Polandia dari Afghanistan pada 2012. Dengan sekitar 2.600 tentara, Polandia merupakan salah satu penyumbang utama ke Pasukan Bantuan Keamanan Internasioal (ISAF) pimpinan NATO di Afghanistan.
Sekitar 150.000 tentara asing, ditambah pasukan pemerintah Afghanistan, sedang memerangi gerilyawan garis keras Taliban dan sekutu mereka. Duapuluh-dua tentara Polandia telah tewas sejak Polandia pertama mengirim tentara ke Afghanistan pada Maret 2002. Klich menyatakan bahwa dari 2012, tentara tempur Polandia dapat digantikan oleh unit-unit untuk melatih militer dan polisi Afghanistan, serta memasok bantuan kemanusiaan.