Rabu 20 Oct 2010 01:17 WIB

Setelah Rengut 10 Nyawa di Filipina, Topan Megi Kini Menuju Vietnam-Cina

Menjelang Topan Magi menghantam Filipina. Seorang penduduk \
Foto: AP
Menjelang Topan Magi menghantam Filipina. Seorang penduduk \"kerepotan\" melawan angin

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Topan Megi yang datang berbarengan hujan lebat di ibukota Filipina Selasa setelah menewaskan 10 orang. Ratusan pohon bertumbangan dan ribuan orang kini tinggal di lokasi pengungsian.

Seperti pindah dari Filipina, topan terkuat dalam beberapa tahun ini kemudian melintas di atas Laut Cina Selatan pada hari Selasa menuju China dan Vietnam, di mana banjir baru-baru ini tidak berhubungan dengan badai sudah menyebabkan 30 orang meninggal.

Arus membanjiri jalan raya utama Vietnam Senin, menghanyutkan bus dan 20 penumpang, termasuk seorang anak ditarik dari genggaman ibunya. Di Cina, pihak berwenang mengevakuasi 140 ribu orang dari sebuah provinsi pesisir. Para pejabat Cina mengatakan topan bisa menghantam pantai selatan hari Kamis.

Megi mempunyai kecepatan 225 km per jam dan hembusan 162 mph (260 kph). Di Isabela, selain pepohonan bertumbangan, topan juga seolah mencabut tiang listrik dari tanah, menyebabkan aliran listrik dan telepon mati.  

Di kota Tamauini Isabela, Ariel Marzan mengatakan ia melarikan diri hanya beberapa menit sebelum rumahnya jatuh di tengah angin begitu kuat yang menyapu seluruh atap rumahnya.  "Saya tidak berharap itu menjadi begitu kuat," katanya sambil mengamati kerusakan dan mengambil potongan-potongan seng rumahnya yang bertebaran di tanah lapang.

Di provinsi Pangasinan, seorang ibu dan dua putrinya berhasil dievakuasi dalam keadaan tak bernyawa setelah pohon runtuh di rumah mereka. Seorang pria juga tewas akibat tersambar petir di lokasi yang sama.

Setidaknya sembilan luka-luka di wilayah tersebut oleh pohon jatuh, atap runtuh dan kaca hancur, kata para pejabat.

Presiden Benigno Aquino III mengatakan Selasa, bahwa meskipun topan menyebabkan kerusakan yang signifikan, hilangnya nyawa sangat minim dan "bisa saja jauh lebih besar jika  kita tidak siap untuk badai."

Di Vietnam, para pejabat mengatakan curah hujan sampai dengan 31,5 inci (800 milimeter) telah turun dalam beberapa hari, memaksa 126 ribu orang meninggalkan rumah mereka. Awal bulan ini banjir menewaskan lebih dari 80 orang.

"Orang-orang telah pergi dari rumahnya," kata pejabat urusan bencana Vietnam, Nguyen Ngoc Giai melalui telepon dari Provinsi Quang Binh. "Banyak orang bahkan belum kembali ke rumah mereka."

Hong Kong Observatory memprediksi hantaman Megi di daratan akan terjadi pada hari Kamis. Seorang pejabat dari kantor pers Administrasi Meteorologi Cina mengatakan topan itu bisa menghantam pantai provinsi Guangdong dan Hainan pada Kamis atau Jumat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement