Rabu 20 Oct 2010 04:42 WIB

Muslim Belanda Sebut Geert Wilders Manusia Berbahaya

Geert Wilders
Geert Wilders

REPUBLIKA.CO.ID, Naoual Abaida, seorang muslim Belanda menjadi saksi di Persidangan Geert Wilders dalam kasus pelecahan umat Islam. Dalam kesaksiannya, ia mengatakan kepada majelis hakim bahwa, Wilders merupakan manusia yang paling berbahaya.

Selain itu Wilders juga dianggap memecah belah keluarga yang menganut mulitikultarisme dimana antara suami dan istri tinggal bersama dalam keyakinannya masing-masing. "Ideologi Wilders sangat berbahaya yang memecah belah masyarakat Belanda," pengacara Belanda itu.

Abaida yang ayahnya orang Belanda dan ibunya orang Maroko itu menambahkan, "Saya menanyakan kepada anda (majelis hakim) untuk melindungi kami sebagai muslim dan warga Maroko ketika melawan Wilders."

Partai Kebebasan (PVV) yang berumur 47 tahun itu, dibawa ke pengadilan dengan lima tuntutan karena telah mengeluarkan pernyataan yang menyerang Islam dan penganutnya. Dia digugat karena menganggap Alquran fasis dan tak ada bedanya dengan buku karangan Adolf Hitler, Mein Kampf.

Dia juga pernah membuat film Fitna pada 2008 yang melecehkan Alquran dan umat Islam. Menurutnya, Alquran itu anti Yahudi dan mengaitkannya dengan serangan teroris di menara kembar WTC dan London, serta menyamakannya dengan Nazi. ''Ideologi Islam harus dikalahkan,'' ujarnya.

Atas bebagai pernyataannya yang menyerang Islam, bila terbukti bersalah, Wilders terancam hukuman penjara selama setahun atau denda 6.600 poundsterling. Dalam persidangan kemarin, anggota parlemen Belanda itu mengatakan, ''Saya duduk di sini sebagai terdakwa karena saya tidak mengatakan apapun, kecuali kebenaran. Saya mengatakan apa yang mesti dikatakan dan saya tak akan menarik kembali kata-kata itu.''

Melemparkan tantangan terbuka kepada pengadilan, Wilders menyerang tiga hakim yang menyidangkan dirinya, karena telah menggugat pernyataannya yang dilontarkan sebagai dalam konteks debat publik. ''Saya dapat meyakinkan anda, dan saya akan terus menyatakan itu,'' tandasnya.

sumber : Middle East Online
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement