REPUBLIKA.CO.ID,TIJUANA--Militer Meksiko telah menyita 105 ton ganja dengan nilai jalanan Amerika Serikat lebih dari 34 juta dolar sebagai hasil tangkapan ganja terbesar yang pernah terjadi di Meksiko. Menurut militer, sejumlah tentara bersenjata berat telah menyerang serangkaian rumah di pinggiran kota Tijuana yang miskin, di seberang perbatasan dari San Diego, California, dan mendapat serangan ketika mereka menyita obat bius itu, dan juga menangkap 11 orang yang diduga pedagang narkoba.
Tentara menemukan narkotika itu terbungkus dalam 10.000 kantong warna coklat dan perak di sejumlah rumah dan sebuah truk yang diparkir. Ganja itu dibawa bersama dari seberang Meksiko dan ditujukan ke AS.
"Penyitaan obat bius itu tanpa preseden di negara ini," kata Jendral Alfonso Duarte pada wartawan di sebuah markas militer di Tujuana. Ia menambahkan bahwa obat bius itu senilai 4,2 miliar peso (344 juta dolar).
Ganja itu dibungkus rapat dan diberi nama (alamat) dengan tanda dan logo pada serangkaian distributor khusus di AS, kata militer. Kegagalan itu merupakan berita baik bagi Presiden Felipe Calderon, yang meningkat reputasinya dengan memukul mundur para kartel narkoba yang berkuasa dalam serangan pimpinan militer yang ia lancarkan pada Desember 2006.
Calderon mendapat tekanan untuk menunjukkan perang obat biusnya bekerja ketika korban tewas dalam empat tahun terakhir meningkat menjadi hampir 30.000 orang, mencemaskan Washington dan investor asing lainnya serta memicu kegelisahan di antara banyak orang Meksiko. Kartel-kartel Meksiko tumbuh luar biasa kuat dalam satu dasawarsa terakhir, sementara kekerasan yang dipicu oleh persaingan kartel telah meluas melewati kota-kota yang telah lama mempunyai kesulitan seperti Tijuana dan Ciudad Juarez hingga tempat-tempat yang dulu damai termasuk kota industri kaya Monterrey dan tempat peristirahatan Cancun di Karibea.
Meksiko adalah salah satu produsen utama ganja dunia, mengekspor sekitar 7.000 ton obat bius itu setahun. Ganja dan heroin yang tumbuh di negara itu bersama menghasilkan lebih dari 10 miliar dolar AS dalam ekspor bagi para kartel tersebut setiap tahun, menurut perkiraan.