REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Gerakan Hizbullah Lebanon, Rabu menuduh PBB ikut campur dalam urusan Lebanon, beberapa hari setelah badan dunia itu memperingatkan bahwa ketegangan di negara itu dapat berdampak ke seluruh kawasan itu. PBB, Senin mengeluarkan laporan mengenai pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1559 , yang menyerukan pembubaran dan perlucutan senjata semua milisi di Lebanon dan penarikan seluruh pasukan asing dari negara itu.
Dalam laporan itu, yang disiarkan setelah kunjungan kontroversial Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Lebanon pekan lalu, Sekjen PBB Ban Ki moon memperingatkan bahwa Lebanon dilanda iklim baru "yang tidak menentu" yang dapat menyebabkan ketidakstabilan di seluruh Timur Tengah. "Laporan yang dikeluarkan oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon mengenai Resolusi PBB 1559 itu... merupakan campur tangan dalam urusan dalam negeri Lebanon serta campur tangan politik dalam urusan pengadilan internasional," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan meningkat di Lebanon menyangkut pengadilan yang didukung PBB, yang memeriksa kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri tahun 2005, di tengah-tengah laporan-laporan yang tidak dikonfirmasikan bahwa pengadilan itu akan mendakwa para anggota Hizbullah. "Agaknya Ban Ki-moon ... tidak tahu bahwa Hizbullah, dan beberapa lama tenang, berada pada jantung politik Lebanon melalui wakil-wakilnya di parlemen dan kabinet," kata pernyataan Hizbullah itu.
"Tampaknya ia tidak punya waktu untuk membaca pernyataan pemerintah Lebabon." Pemerintah PM Saad Hariri November lalu menyetujui satu pernyataan kebijakan yang mengakui hak Hizbullah untuk menggunakan senjata-senjata mereka terhadap Israel, kendatipun hal itu tidak disetujui oleh anggota Kristen dari mayoritas yang berkuasa.
Hizbullah, yang melancarkan perang berdarah dengan Israel tahun 2008, adalah satu-satunya kelompok yang menolak menyerahkan senjata mereka setelah perang saudara di Lebanon tahun 1975-1990. Kelompok itu beralasan senjata mereka diperlukan untuk melindungi negara itu terhadap serangan negara Yahudi itu, yang mundur dari Lebanon selatan tahun 2000 setelah 22 tahun mendudukinya.