REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Parlemen Moskow pada Kamis akan melantik seorang ajudan Perdana Menteri Vladimir Putin sebagai wali kota ibu kota Rusia menyusul pemecatan dramatis terhadap tokoh berpengaruh di kota itu, Yuri Luzhkov, beberapa waktu lalu. Parlemen lokal -- didominasi oleh partai berkuasa United Russia -- akan segera meresmikan Sergei Sobyanin sebagai wali kota baru setelah proses nominasi yang dilakukan Presiden Dmitry Medvedv dalam sebuah acara yang dimulai pukul 08.00 GMT.
Berbeda dengan pejabat sebelumnya yang populer di kota dengan penduduk 10,5 juta jiwa itu, Sobyanin adalah tokoh sederhana yang dibesarkan di Siberia serta dikenal setia terhadap elit penguasa. Sobyanin hingga kini menjabat sebagai Kepala para Staff Khusus untuk Perdana Menteri dan harus merepresentasikan pemerintah federal dengan lebih sedikit masalah daripada Luzhkov, yang dipecat Medvedev pada bulan ini.
Luzhkov yang mencirikan dirinya dengan topi datar, tengah membangun kekuatan dengan gerakannya sendiri di Moskow. Langkahnya menebar kekhawatiran bagi pemerintah dalam menghadapi pemilihan presiden 2012.
Sobyanin (52) yang memiliki reputasi sebagai tokoh pragmatis dan sekutu setia Putin, juga pernah menjabat sebagai Gubernur Tyumen, Siberia. Dia dimunculkan secara tak diduga oleh Putin di Moskow untuk menangani urusan administrasinya.
Putin merekrut Sobyanin untuk menggantikan anak didiknya Medvedev, yang saat itu dipromosikan menjadi Deput Perdana Menteri Pertama. Sobyanin kemudian tetap menjadi Kepala Para Staff Khusus Putin setelah Medvedev terpilih menjadi Presiden pada 2008 lalu.
Dibesarkan di sebuah desa kecil di wilayah Utara jauh Khanty-Mansiysk, Sobyanin menjalani karir sebagai pejabat pemerintahan seumur hidupnya, setelah menjalani karir singkat sebagai pekerja logam.
Ia memulai karir politik pasca jatuhnya Soviet pada usia 33 tahun sebagai wali kota Kogalym, sebuah kota di Siberia yang berhubungan erat dengan ladang minyak Lukoil di dekatnya.
Ia juga pernah mendapat beberapa posisi di parlemen dan merupakan utusan presiden untuk Ural sebelum terpilih menjadi Gubernur wilayah Tyumen yang kaya energi pada 2001, hingga akhirnya dikenalkan di Moskow oleh Putin.
Ia merupakan Gubernur Siberia pertama yang bergabung ke partai "United Russia" dan menjadi salah satu pejabat tinggi di partai tersebut. Ia menjabat posisi sebagai Deputi Perdana Menteri sejak 2008.
Sobyanin merupakan salah satu dari sedikit tokoh masyarakat di pemerintahan yang jarang memberikan wawancara. Tahun-tahun masa jabatannya di Siberia juga menjadikannya tokoh yang "tidak biasa" dalam pemerintahan yang didominasi oleh kerabat Vladimir Putin dari Saint Petersburg.
Wali kota yang tidak mendapat dukungan melalui pemilu merupakan hal yang baru bagi warga Moskow, walaupun Luzkhov juga diangkat pada masa jabatannya yang lalu, namun warisannya sebagai pejabat populer masih kuat.
"Ia memiliki karakter yang sulit, keras dan tidak memiliki gagasan dari dirinya sendiri, namun seorang professional yang hebat, dan fungsionaris yang loyal, " tulis majalah mingguan "Russian Newsweek" yang mengutip seorang pejabat pemerintah.
Dalam sebuah wawancara dengan koran "Argumenty i Fakty", Sobyanin mengatakan bahwa ia adalah keturunan dari petani yang tinggal di kota Nizhny Novgorod di barat laut Rusia dan Cossack di wilayah Ural.
Ia juga menyebutkan kegemaran berburunya dan kegiatan luar ruangan lainnya dalam wawancara yang sama. "Saya bisa ski sebelum mengambil langkah pertama, dan saya pergi berburu di Taiga dengan senapan berlaras dua ketika saya masih 15 tahun," katanya.
"Kadang anda harus menghilangkan tekanan emosional dengan berada di situasi ekstrim bersama alam sekitar," tambahnya.
Kecintaan Sobyanin terhadap hutan merupakan hal yang sama dengan Putin, mereka berdua pernah menghabiskan waktu musim panas bersama dengan binatang liar termasuk seekor beruang dan ikan paus di Semenanjung Kamchatka di wilayah Timur jauh.
Sobyanin juga Sobyanin juga menjabat Kepala Dewan Direktur "Channel One", televisi terbesar Rusia dan merupakan saluran TV yang dikendalikan pemerintah.
Selama beberapa tahun Ia juga mengepalai Dewan Komisaris "TVEL", produsen bahan bakar nuklir Rusia.