Sabtu 23 Oct 2010 02:40 WIB

Pembangkang Kuba Raih Hadiah Kemanusiaan Uni Eropa

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Djibril Muhammad
Guillermo Farinas
Guillermo Farinas

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA--Parlemen Eropa memberikan penghargaan Hak Asasi Manusia tertinggi pada warga Kuba Guillermo Farinas. Aktivis yang melakukan aksi mogok makan ini berhasil menekan pemerintah untuk membebaskan para tahanan politik.

Farinas seorang psikolog 48 tahun, jurnalis dan mantan tentara, telah melakukan lebih dari 20 mogok makan dalam dua dekade terakhir untuk berbagai penyebab, termasuk kampanye melawan sensor internet. Uni Eropa, bersama dengan Amerika Serikat, telah lama menekan Havana untuk membebaskan para tahanan politik, mempromosikan hak asasi manusia dan bergerak ke arah demokrasi.

"Farinas siap mengorbankan kesehatan sendiri dan kehidupannya untuk mencapai perubahan di Kuba," kata presiden Parlemen Eropa Jerzy Buzek saat mengumumkan penghargaan.

Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara mengangkat sanksi diplomatik terhadap Kuba pada 2008 namun terus mendesakkan agar negara itu bersikap lebih baik terhadap para tahanan politik. Havana yang menganggap tahanan politik bekerja degan musuh-musuh Kuba dari luar negeri seperti Amerika Serikat setuju untuk membebaskan beberapa lusin tahanan politik dan mengirim mereka ke Spanyol pada Juli lalu.

Kesepakatan ini ditengahi oleh Gereja Katolik. Pengumuman kesepakatan itulah yang membuat Farinas mengakhiri mogok makan yang sudah dijalaninya selama 135 hari.

 Penghargaan ini pertama kali diberikan kepada warga negara Soviet Andrei Sakharov pada tahun 1988 lalu. Tahun lalu parlemen Uni Eropa menghadiahkan penghargaan ini pada Memorial, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Rusia yang mengkampanyekan perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement