Senin 25 Oct 2010 07:52 WIB

Wanita Hamil Itu Ditembaki Tentara AS di Pos Pemeriksaan Irak

Rep: Al Jazeera/ Red: Budi Raharjo
Tentara AS di Irak, ilustrasi
Tentara AS di Irak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD--Segudang borok tentara Amerika Serikat di Irak kembali terkuak. Pasukan negeri paman sam itu ternyata kerap 'ringan tangan' meletuskan senjata apinya hingga membunuh rakyat Irak yang tak berdosa.

Pos pemeriksaan militer AS yang seharusnya berfungsi sebagai titik pengamanan di negeri seribu satu malam itu pun seakan berubah menjadi 'pos kematian' bagi rakyat Irak yang tak berdosa. Bahkan tanpa ragu, tentara AS di sejumlah pos pemeriksaan itu menembaki kendaraan yang ditumpangi wanita hamil.

Borok-borok tentara AS di Irak itu terungkap dalam ribuan dokumen yang dirilis Wikileaks.

Mei 2006. Seorang wanita hamil, Nahiba Jassim, tewas setelah mobil yang ditumpanginya ditembaki oleh tentara AS di sebuah pos pemeriksaan di Samarra. Sepupunya, Saliha Hassan, ikut meninggal dunia dalam kejadian itu. Mobil naas itu semula hendak membawa Jassin yang akan melahirkan ke rumah sakit Samarra.

Sebelumnya, Mei 2005, di Ramadi, peristiwa serupa juga terjadi. Seorang pria yang sedang membawa istrinya yang akan melahirkan ke rumah sakit dengan sebuah mobil, tiba-tiba di tembaki tentara AS di dekat pos pemeriksaan. Sang pria bersama saudara perempuan yang duduk di kursi depan terluka parah dan tak sampai meninggal dunia. Sedangkan wanita yang hamil itu untungnya luput dari peluru tentara AS itu.

Di banyak kejadian, tentara AS yang berada di pos pemeriksaan juga sembrono menembaki rakyat Irak. Ada warga Irak yang kurang pendengarannya, tuli, atau sakit mental ditembak mati gara-gara dianggap berjalan terlalu dekat dengan pos pemeriksaan. Atau ada juga mobil berpenumpang rakyat Irak yang diberondong senapan mesin tentara AS lantaran tak mengetahui tanda peringatan agar tidak mendekati pos pemeriksaan.

Begitu mudahnya peluru dihamburkan oleh tentara AS itu sehingga melukai atau menewaskan rakyat Irak yang tak berdosa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement