REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA--Kereta api berkecepatan tinggi dari Kuala Lumpur ke Singapura menggunakan teknologi levitasi magnetik (maglev) akan segera terwujud. Sumber dari kalangan industri menyebut, proposal kereta maglev telah diserahkan kepada Pemerintah, tinggal menunggu ketok palu.
Sumber juga mengatakan pemerintah akan segera menunjuk sebuah perusahaan konsultan internasional untuk mempelajari berbagai usulan untuk jalur kereta api berkecepatan tinggi itu.
Maglev adalah sistem kereta api yang menghubungkan bandara Pudong Shanghai dengan distrik keuangan dan adalah instalasi pertama dari jenisnya di dunia. Dengan teknologi ini, perjalanan 30 km hanya ditempuh dalam waktu sekitar tujuh menit. Kereta maglev di Shanghai bisa mencapai kecepatan hingga 350 km per jam dalam dua menit, meskipun generasi baru kereta api yang dikembangkan pada teknologi ini bisa lebih cepat lagi.
Proposal maglev akan bersaing dengan jaringan rel kecepatan tinggi konvensional, ide pertama diperdebatkan oleh Grup YTL. Teknologi ini disebut-sebut diusulkan oleh Siemens, pakar global dalam teknologi kereta api berkecepatan tinggi.
Proposal YTL namun belum mendapat lampu hijau, karena dianggap sebagai proyek biaya tinggi. Tetapi konsep link rel kecepatan tinggi dari KL ke Singapura baru-baru ini muncul lagi. Hal ini disebut sebagai proyek dengan label "disegerakan" yang diusulkan dalam Program Transformasi Ekonomi (ETP) yang diresmikan bulan lalu.