Kamis 28 Oct 2010 02:09 WIB

Vietnam Sampaikan Duka Cita Terkait Bencana di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI--Pemerintah Vietnam menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia atas musibah bencana alam yang melanda Indonesia, seperti tsunami di Mentawai dan letusan gunung Merapi di Yogyakarta.

"Atas nama pemerintah Vietnam, saya sampaikan duka cita kepada rakyat Indonesia. Saya berharap Indonesia segera pulih," kata Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet seusai melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Vietnam, Rabu (27/10).

Pada kesempatan itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan terima kasih atas simpati dan perhatian Pemerintah Vietnam terhadap bencana di Indonesia. Presiden memutuskan untuk kembali ke Indonesia, guna memantau langsung penanganan dampak gempa bumi yang berujung tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kepada wartawan belum bisa memastikan apakah presiden akan kembali lagi ke Vietnam. Menurut dia, semua tergantung perkembangan situasi di Tanah Air.

Posko 'Lumbung Derma' yang beranggotakan 29 LSM dan Organisasi Mahasiswa Mentawai di kota Padang Sumatera Barat mencatat korban meninggal akibat gempa disertai tsunami di Mentawai sudah mencapai 164 orang, Selasa, hingga pukul 13.30 WIB.

Sebelumnya, Selasa (26/10) malam, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana gempa dan tsunami Kabupaten Mentawai di Padang, mengatakan 112 orang tewas, 502 hilang, dan 4.000 kepala keluarga mengungsi.

Sedangkan Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) Edison Saleuleubaja mengatakan, Dusun Munte di Kecamatan Pagai Utara merupakan daerah terparah terkena dampak gempa 7,2 SR diikuti tsunami yang melanda Mentawai, Senin (25/10) malam. Dusun yang berada di Desa Betomongo adalah paling parah terkena gempa dan tsunami termasuk dalam jumlah korban, kata Edison.

Hingga Selasa malam, di Dusun Munte telah ditemukan 58 orang tewas dan 270 warga setempat hilang. Warga yang selamat kini mengungsi ke tempat lebih tinggi, ujarnya menambahkan. Ia menyebutkan, masih ada beberapa dusun lainnya yang belum terpantau kondisinya, karena sulit dijangkau tim relawan setempat. Selain itu, buruknya cuaca di perairan Laut Mentawai juga menyebabkan upaya memantau dusun-dusun lainnya belum dapat dilakukan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement