REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY--Polisi Meksiko telah menyelamatkan sedikitnya 23 imigran gelap Honduras, termasuk enam anak, yang diculik untuk ditukar dengan uang tebusan, demikian kantor penuntut negara bagian Tabasco. Penyelamatan itu terjadi di tengah kekerasan yang meningkat terhadap migran di Meksiko, tempat 72 migran Amerika tengah dan selatan telah dibunuh pada Agustus lalu ketika mereka melakukan perjalanan mereka melalui negara bagian Tamaulipas di Meksiko utara ke arah perbatasan Amerika Serikat (AS).
Seorang Ekuador yang selamat menyalahkan pembunuhan itu pada kelompok Zetas, yang melakukan perang tanah berumput yang kejam dengan bekas majikannya, kartel obat bius Teluk, di wilayah itu.
Selain para migran gelap Honduras yang dibebaskan itu, polisi juga menolong seorang pria Meksiko yang juga ditahan di rumah yang sama di Villahermosa, jelas Silvia Gil, seorang jurubicara penuntut Tabasco.
Dua warga Meksiko juga ditangkap karena diduga terkait kelompok penculikan, Ahad, setelah mencegat para migran itu di kota Palenque di Meksiko tenggara, dekat dengan perbatasan Guatemala.
Pada saat penangkapan mereka, para sandera itu dipaksa menyerahkan informasi mengenai keluarga mereka di Honduras agar supaya mereka dapat dipaksa untuk memberikan uang tebusan sebagai pertukaran bagi pembebasan para sandera itu, kata Gil.
Hampir 10.000 migran telah diculik di Meksiko dalam periode enam bulan tahun lalu, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Nasional, yang datanya menunjukkan bahwa sekitar 500 ribu orang asing telah masuk negara itu secara tidak sah setiap tahun untuk berupaya mencapai AS.