Sabtu 30 Oct 2010 00:49 WIB

Pejabat Pentagon Gelar Operasi Mata-mata Ilegal di Afghanistan

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Pentagon, ilustrasi
Pentagon, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat melanggar aturan Pentagon dan sengaja menyesatkan para perwira militer senior ketika ia membentuk operasi mata-mata yang menggunakan kontraktor swasta di Afghanistan dan Pakistan. Demikian hasil penyelidikan yang ditemukan Pentagon, seperti ditulis New York Times.

Koran itu mengutip juru bicara Pentagon, Kolonel David Lapan, yang mengatakan, bahwa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa investigasi lebih lanjut akan dilakukan terkait pernyataan menyesatkan dan tidak benar yang dibuat seorang individu terkait legalitas program mata-mata itu. Dugaan tentang pelaksanaan operasi di luar prosedur itu berpusat pad Michael Furlong, seorang pejabat sipil Angkatan Udara AS yang mempekerjakan kontraktor dari perusahaan keamanan swasta yang mempekerjakan mantan anggota CIA dan militer.

Menteri Pertahanan, Robert Gates, telah memberikan perintah penyelidikan itu pada Maret lalu. Kontraktor tersebut mengumpulkan informasi intelijen di lokasi-lokasi yang diduga menjadi sarang milisi dan pemukiman pemberontak di perbatasan Afghanistan-Pakistan, kemudian mengirimkan data tersebut ke unit-unit militer dan pejabat intelijen guna ditindaklanjuti dengan serangan bom.

Penggunaan kontraktor keamanan swasta oleh pemerintah AS telah menjadi kontroversi di Afghanistan maupun di Irak. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengeluarkan dekrit pada Agustus yang melarang semua kontraktor keamanan swasta di Afghanistan, dengan pengecualian bagi mereka yang melindungi kedutaan besar, fasilitas militer, pemukiman diplomat, dan perjalanan dari pejabat diplomatik, yang membuat hubungan dengan Washington menegang.

Menurut New York Times, operasi yang dilakukan Furlong, dengan menggunakan perusahaan yang mempekerjakan agen di dalam Afghanistan dan Pakistan untuk mengumpulkan informasi tentang kelompok milisi, beroperasi atas kontrak senilai 22 juta dolar AS yang dijalankan oleh Lockheed Martin Corp. Harian ini mengatakan, salah satu perusahaan menggunakan sebuah kelompok yang beranggotakan agen dari AS, Afghanistan, dan Pakistan yang diawasi oleh Duane Clarridge, veteran CIA yang terkenal dalam perannya dalam kasus kontra Iran pada 1980an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement