Sabtu 30 Oct 2010 02:20 WIB

Miliaran Dolar Bantuan Afghanistan tak Lulus Audit

Afghanistan
Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Hampir 18 miliar dolar Amerika dana untuk rekonstruksi Afghanistan hingga kini belum lulus audit karena tertahan di 'sarang laba-laba' birokrasi kontrak, demikian hasil audit terhadap pemerintahan Amerika Serikat.

Jenderal Inspektur Istimewa untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) mengatakan bahwa 17,7 miliar juta dolar Amerika dana ditujukan untuk membayar 7.000 kontraktor, namun Pentagon, Departemen Dalam Negeri dan USAID tidak bisa menyebutkan berapa banyak telah dialokasikan hingga hari ini.

Audit ini dilakukan terhadap belanja tahun anggaran 2007 hingga 2009, tapi permasalahan dimulai dari tahun 2002 ketika Amerika Serikat memulai pendanaan program rekonstruksi Afghanistan, itu karena kebanyakan data sebelum tahun 2007 terlalu 'parah untuk dianalisa' demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

Dan hingga bertahun-tahun setelah program rekonstruksi dimulai, pemerintah pusat Amerika masih tidak memiliki sumber data acuan yang mengawasi beraneka proyek yang dilaksanakan oleh departemen pemerintah Amerika, begitu laporan SIGAR yang diterima oleh AFP.

"Sebelum munculnya laporan audit ini, tidak ada penelitian yang menyeluruh tentang para kontraktor ini dan uang yang dihabiskan oleh pemerintah Amerika untuk program rekonstruksi Afghan," kata Jenderal Inspektur Arnold Fields dalam laporan tersebut.

"Audit ini penting karena kalau kita tidak tahu siapa-siapa penerima uang, maka nyaris mustahil untuk mengawasi program rekonstruksi secara menyeluruh," tambahnya.

Rekonstruksi adalah komponen kunci bagi usaha Amerika memimpin program anti-kerusuhan dan stabilisasi kekacauan di selatan dan timur Afghanistan, membantu para petani Afghan dan meningkatkan kapasitas pemerintah lokal. Ketika ditanya tentang laporan tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley mengatakan bahwa temuan itu tidak mengejutkan dan pihaknya tengah berusaha meningkatkan akuntabilitas.

"Saya rasa kami tidak kaget bahwa kita memang akan menemui hal ini, kami harus mendapat laporan-laporan semacam ini agar bisa menunjukkan kelemahan program kami," kata Crowley kepada wartawan.

Ia mengatakan upaya semacam ini akan berkontribusi terhadap "upaya kita memperbaiki kerja sama dengan pemerintah Afghanistan dan meningkatkan kemampuan pemerintah Afghan untuk mengembangkan tanggungjawab dan akuntabilitas dukungan yang Amerika berikan".

Dalam laporan SIGAR disebutkan sulitnya menelusuri 'rumah laba-laba' jejaring kontraktor yang ambil bagian dalam program rekonstruksi Afghanistan. Departemen Pertahanan Amerika sendiri punya empat organisasi yang melacak kontrak-kontrak yang dibiayai oleh Pentagon, tapi mereka tidak saling berbagi informasi.

SIGAR, yang mendapat mandat dari Kongres untuk melacak pengeluaran program-program rekonstruksi, mengindentifikasi adanya 7.000 kontraktor - termasuk organisasi profit dan non-profit serta organisasi pemerintah yang terlibat dalam program rekonstruksi.

Di antara kontraktor yang mendapat dana terbesar ada yang yang anggarannya 1,8 miliar dolar Amerika, sebuah perusahaan Amerika yang melatih angkatan kepolisian Afghanistan. Lalu sebuah perusahaan mendapat proyek 691 juta dolar untuk program membangun fasilitas militer Afghan.

Masa depan program rekonstruksi di Afghan terancam rusak karena Presiden Hamid Karzai mengancam bakal melarang kehadiran tenaga keamanan swasta - padahal banyak organisasi di Afghan mengandalkan orang-orang ini untuk perlindungan.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement