REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Seorang pejabat Gedung Putih Kamis (28/10) mengatakan, bahwa kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Asia bulan depan menggarisbawahi strategi barunya di Asia. Pada 6 November, Obama akan mulai melakukan lawatan ke India, Indonesia, Korea Selatan dan Jepang.
Pendekatan AS di Asia "didasarkan pada persekutuan utama kami di kawasan itu, dan memang Korea Selatan dan Jepang ada pada catatan tertinggi," kata Ben Rhodes, Wakil Penasehat Keamanan Nasional untuk Strategi Komunikasi kepada pers pada penjelasan rencana kunjungan itu. Dia mengatakan, kunjungan ke Indonesia bermakna untuk "memperdalam kemitraan dengan kekuatan negara berkembang itu."
Dia menambahkan, bahwa Obama akan menyampaikan pidato di Jakarta dalam upayanya untuk mendekati dunia Muslim pada 10 November. Dengan berbagai alasan Obama telah menunda kunjungannya ke Indonesia tiga kali, yang membuat marah negara Asia Tenggara itu karena dianggap kurang menghargai.
Pada September, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) antara AS dan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di New York, dengan "alasan masalah dalam negeri." Meskipun demikian, Rhodes menandaskan pentingnya Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar dan ekonomi terbesar di ASEAN, dengan mengatakan negara itu merupakan persimpangan banyak kepentingan Amerika.
"Kami pandang negara ini sebagai mitra yang sangat penting bagi masa depan kepentingan Amerika di Asia dan dunia," katanya. Kunjungan Obama ke Indonesia dan pidatonya di sana dirancang sebagai kelanjutan upayanya memperbaiki citra buruk Amerika di dunia Muslim.
Obama, sejak hari pertama dia di kekuasaan, telah aktif berupaya untuk memulihkan pendekatan AS dan pengaruhnya di Asia, terutama di Asia Tenggara, yang lebih kurang diabaikan oleh pemerintahan George W. Bush, pendahulunya. Sebagai satu contoh nyata, dikutip oleh banyak pihak, bahwa mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice telah melewatkan dua pertemuan penting ASEAN selama masa Bush.