Senin 01 Nov 2010 05:35 WIB

Obama: Jika Republik Memang, Itu Kemunduran Kebijakan Pemerintahannya

Rep: C41/Reuters/ Red: Budi Raharjo
Barack Obama
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,Chicago--Presiden AS Barack Obama memperingatkan bahwa Partai Republik bisa menarik kembali agenda pemerintahannya saat ini jika mereka menang dalam pemilihan kongres. Ini disampaikan Obama saat Demokrat sedang menggalang dukungan dalam kampanye terakhir.

Mengunjungi empat Negara bagian, Obama memohon kepada para pemilih Demokrat untuk muncul dalam jumlah besar. Dari hasil jajak pendapat, Demokrat diperkirakan akan kehilangan control atas DPR dari Partai Republik dan menyaksikan Senatnya melemah.

“Jika setiap dan semua orang dari Anda berubah dan mengajak teman dan keluarga Anda berubah, maka kita akan jatuh mundur dari semua kemajuan yang kami buat beberapa tahun terakhir ini,”” ujar Obamasaat berada di hadapan publiknya di Philadelphia.

Di kampung halamannya di Chicago, kerumunan yang diperkirakan mencapai lebih dari 300.000 ribu orang mengampanyekan seruan “Memilihlah Selasa ini” dan “Bergerak Maju, Amerika”. Obama sempat mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan pemerintahannya tidak hanya memajukan Negaranya, tetapi juga memastikan bahwa kemajuan tersebut berkelanjutan.

Presiden dan Demokrat menghadapi ketidakpuasan pemilih atas perekonomian yang sakit dan angka pengangguran yang terus bertambah. Sementara itu, Partai Republik telah mencetak poin dengan menyerang agenda Obama, termasuk perbaikan kesehatan dan rencana pemberian stimulus ekonomi dalam jumlah besar – Republik menyebutnya melampaui batas kemampuan pemerintah. Kehilangan kekuasaan di DPR akan mengurangi upaya pemerintahan Obama.

Perwakilan John Boehner, yang kemungkinan besar akan menjadi ketua baru DPR jika Partai Republik memenangkan suara mayoritas mengatakan, agenda Obama tetap tidak mampu mengatasi masalah ekonomi negara. "Masalah ini tidak mulai di bawah kepemimpinan Presiden Obama, namun bukannya memperbaiki, kebijakan mereka membuatnya lebih buruk," kata Boehner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement