Selasa 02 Nov 2010 03:02 WIB

Dibebaskan, Siswi di Yaman yang Membawa Paket Bom

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Endro Yuwanto
Kantor pengiriman paket UPS di Sana\'a, Yaman tempat paket berisi bahan peledak dikirimkan ke AS.
Foto: ap
Kantor pengiriman paket UPS di Sana\'a, Yaman tempat paket berisi bahan peledak dikirimkan ke AS.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA--Pihak berwajib Yaman, Ahad (31/10) telah membebaskan siswa sekolah medis yang sebelumnya diduga sebagai pelaku pengirim paket bom yang ditemukan di bandara Dubai dan Inggris. Menurut petugas, gadis yang berusia sekitar 20 tahun itu hanya menjadi korban karena identitasnya telah dicuri.

Sebelumnya pihak berwajib Yaman telah menangkap gadis yang tinggal di kota Sana'a itu bersama ibunya tidak lama setelah petugas menemukan petunjuk adanya identitas pengirim paket tersebut. Namun, setelah dimintai keterangan selama beberapa jam wanita itu bukanlah pelaku sesungguhnya.

''Kami menilai identitasnya telah dicuri oleh seseorang yang telah mengetahui identitasnya, termasuk nama dan alamatnya,'' kata seorang petugas.

Aksi penahanan itu telah menuai kritik dan aksi demontrasi dari sejumlah mahasiswa di halaman gedung Universitas Sana'a yang mendesak agar siswa itu dibebaskan. Sejauh ini otoritas Yaman baru menahan gadis tersebut terkait dengan pengiriman paket bom itu.

Pembebasan gadis yang tidak disebutkan jati dirinya itu, diperkirakan akan menuai kecaman dari AS dan pihak lain yang selama ini gencar memburu para pelaku aksi pemboman. Namun, pemerintah Yaman akan melibatkan penyelidik dari AS dan Inggris untuk segera membentuk satuan tugas bersama.

Seorang pejabat AS menyebutkan adanya keterlibatan Ibrahim Hassan al-Asiri, warga Arab Saudi yang menjadi anggota Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) cabang Yaman sebagai tokoh utama dalam insiden tersebut. Asiri adalah saudara dari pelaku bom bunuh diri yang mencoba membunuh komandan pasukan antiteror Saudi, Pangeran Mohammad bin Nayef.

Pelaku pemboman menggunakan bahan pentaerythritol trinitrate (PETN), sebuah bahan peledak berkekuatan tinggi yang kerap digunakan AQAP. Bahan itu juga pernah digunakan ketika mereka gagal melakukan percobaan pemboman Natal 2009 silam di AS. ''pembuat bom ini adalah sosok yang sangat berbahaya, sangat terlatih dan berpengalaman. Kami harus menemukannya dan menyeretnya ke pengadilan,'' kata penasihat anti teror Gedung Putih, John Brennan.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron menyebutkan bom yang ditemukan di bandara East Midland itu kemungkinan digunakan untuk menghancurkan pesawat ketika sedang berada di atas wilayah Inggris.

Asosiasi pilot Inggris, BALPA menuding terungkapnya pengiriman bom melalui kargo pesawat lantaran selama ini pengawasan terlalu difokuskan pada penumpang. Sedangkan pemeriksaan di ruang kargo lebih terbuka. BALPA telah mengingatkan masalah tersebut sejak lama dan hal itu menjadi kelemahan pelayanan transportasi udara.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement