REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD--Sekitar 58 orang tewas dan 67 orang luka dalam sebuah drama pembebasan sandera di sebuah gereja Katholik di Baghdad, Irak. Korban tewas tak hanya berasal dari para sandera tapi juga polisi yang terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata yang menyandera para jemaat gereja.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Irak, Wijdan Michael mengaku peristiwa tersebut merupakan bencana yang tragis untuk negaranya. “Menurut saya, penyanderaan itu merupakan upaya untuk memaksa orang-orang Kristen Irak keluar dari Irak,” katanya.
Kelompok Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas penyanderaan tersebut. Bahkan kelompok ini juga mengaku akan melakukan tindakan yang sama terhadap pemeluk Kristen yang ada di Mesir.
Sementara itu, di Mesir, sekelompok orang berunjuk rasa menuntut gereja Koptik Mesir agar membebaskan dua wanita Muslim, Camilia Shehata and Wafa Constantine, yang disandera di salah satu biara Koptik di negara itu. Kedua wanita ini merupakan istri dari imam Koptik yang kemudian masuk Islam.