Rabu 03 Nov 2010 03:55 WIB

Sarkozy Termasuk Target Pemboman

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA--Kepolisian Yunani menduga empat buah parsel berisi bom yang ditemukan di Athena Senin (1/11) salah satunya ditujukan untuk membunuh Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Tiga bom lainnya ditujukan untuk meledakkan tiga kedubes yakni, Meksiko, Belgia dan Belanda yang ada di Athena.

Namun, sebuah bom yang hendak dikirim ke kedubes Meksiko keburu meledak ketika berada di sebuah kantor pengiriman barang. Insiden itu telah melukai seorang pekerja yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat luka bakar yang dideritanya. Yunani dalam beberapa waktu terakhir kerap menjadi sasaran aksi serangan terhadap pemerintah dan polisi yang dilakukan kelompok kiri.

Mereka dianggap bertanggung jawab atas terjadinya ledakan pada Juni lalu, dimana ajudan menteri satuan anti teror Yunani tewas. Serangan kelompok militan Yunani mulai dari serangan mematikan terhadap polisi hingga ledakan bom, terjadi sejak pecah aksi kerusuhan pada Desember 2008 silam, menyusul penembakan polisi terhadap seorang remaja.

Seorang pejabat senior di kantor kebijakan publik tewas pada Juni 2009 lalu akibat sebuah bom surat yang meledak. Serangan ini juga terkait dengan kelompok militan Yunani. Namun, polisi menyebutkan mereka tidak terlait dengan jaringan Al Qaida yang menjalankan aksinya di Yaman Senin kemarin. Polisi setempat telah menahan dua pria Yunani yang berusia 22 dan 24 tahun yang keduanya berada tidak jauh dari lokasi ledakan di pusat kota Athena tersebut.

 

Salah satu dari kedua pria tersebut ditengarai terkait dengan kelompok radikal anarkis. Bom itu sendiri tidak terlalu kuat dan tidak terkait dengan bom paket yang terjadi di Yaman. Polisi juga telah mengedarkan wajah kedua pria yang diduga sebagai pelaku insiden tersebut, namun tidak dijelaskan identitas keduanya.

Bom yang meledak di kantor perusahaan jasa kurir terjadi ketika seorang karyawan wanita bermaksud melempar bungkusan itu ke lantai. Polisi yang tiba di lokasi ledakan segera menahan dua pria tersebut yang saat itu mengenakan rambut palsu, rompi anti peluru dan membawa senjata ringan. Sedangkan dalam paket itu tercantun alamat dan nama seorang pejabat pemerintah dan seorang kriminolog Yunani.

Saat ini polisi masih menyelidiki perusahaan pengirim paket dan kantor pos untuk menelusuri bagaimana parcel bom yang dikirim itu. Parsel yang dikirm oleh kurir pribadi itu telah disegel di depan karyawan perusahaan pengirim paket tersebut. Paket tersebut hanya menjalani pemeriksaan sinar X bila hendak dikirim melalui bandara.

Pihak Sarkozy sendiri sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait hal itu. Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan diberlakukannya bahaya ancaman aksi teror terkait ditemukannya dua bom di bandara Dubai dan Inggris dari Yaman.

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement