REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Sebanyak 138 kandidat angota DPR dan senat AS mengkali telah memperoleh dukungan dari gerakan tea party. Bahkan lusinan dari mereka telah terlibat dalam pertemuan politik kaukasus tea party yang digelar Rabu (3/11) besok dan mereka dapat memberikan pengaruh berarti kepada partai Republik.
Hal itu disampaikan Harian New York Times yang melakukan analisa bulan lalu terkait peta kekuatan kubu Demokrat dan Republik yang akan bersaing dalam perebutan kursi di DPR maupun senat. Namun, untuk mewujudkan ambisi itu tentunya tidak mudah.
Bila nama tokoh terkenal yang dijagokan kelompok tea party kalah dari Demokrat, terutama di wilayah seperti Alaska, Colorado, Delaware atau Nevada, kelompok Republik dapat dengan pasti mempengaruhi kelompok pergerakan itu dan melakukan debat ulang terkait apakah semangat tea party akan menguntungkan Republik atau tidak terutama dalam mengendalikan senat AS.
Hasil dari itu masih harus melihat dari kekuatan politik yang dimotori Gubernur Alaska, Sarah Palin yang menyatakan dirinya sebagai wali dari kelompok tea party yang selama ini banyak mendukung sejumlah kandidat. Salah satu kiprah Palin adalah ketika dirinya menyelamatkan Joe Miller, yang mengalami kesulitan saat berkampanye bagi senat partai Republik ketika berkampanye di Alaska.
Miller yang sedang mengincar kursi senat harus bersaing ketat dengan senator Lisa Murkowski, rivalnya yang pernah dikalahkannya dalam pemilihan pendahuluan. Tampaknya demokrat memanfaatkan kesempatan itu untuk memperoleh kursi dengan cara memecah perolehan suara kedua tokoh partai Republik tersebut.
Kekecewaan yang dialami rakyat AS terutama terkait kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dikhawatirkan dapat berdampak pada beralihnya dukungan publik kepada partai Republik lewat jejak pendapat yang dilakukan Selasa (2/11) waktu setempat. Namun, presiden AS Barack Obama diperkirakan akan kehilangan kekuatan mayoritasnya di DPR, meski menguasai senat.
Jejak pendapat itu akan berakhir dalam 14 jam setelah jejak pendapat terakhir di Alaska ditutup tepat pukul 00.00 waktu setempat. Jejak pendapat pertama digelar di pantai timur di Connecticute, Indiana, Kentucky, Maine, New York, Tennesse, Vermont dan Virginia.
Untuk menggalang dukungan, Obama sengaja melakukan kampanye melalui wawancara di televisi yang disiarkan Selasa (2/11) waktu setempat. Obama juga melakukan wawancara dengan sejumlah stasiun radio di beberapa kota di Milwaukee, Cincinnati, Philadelphia, Honolulu dan Miami. Sedangkan istrinya, Michelle Obama melakukan kampanye di negara bagian Nevada dan Pennsylvania.
Dalam kampanyenya untuk memperkuat posisi pimpinan senat Harry Reid, Michelle kembali menggunakan slogan yang pernah digunakannya ketika melakukan kampanye Presiden suaminya 2008 lalu. ''Dapatkah kita melakukannya, ya kita bisa dan harus,'' katanya.