Kamis 04 Nov 2010 01:12 WIB

Keluarkan Travel Warning, Australia Ingatkan Teror di Filipina

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Australia, Rabu (3/11) memperingatkan bahwa serangan-serangan teror mungkin segera melanda ibu kota Filipina, Manila. Selain itu, dikatakan pihak negeri Kangguru tersebut telah mendapat bukti yang dapat dipercaya bahwa aksi kekerasan akan terjadi.

Canberra mengeluarkan satu buletin perjalanan yang menyerukan para wisatawan Australia agar waspada tetapi tidak menaikkan tingkat peringatannya untuk negara itu dan tidak memberikan indikasi siapa yang kemungkinan merencanakan serangan-serangan itu.

"Laporan-laporan yang layak dipercaya mengindikasikan serangan-serangan teror mungkin akan segera terjadi di Manila, termasuk tempat-tempat yang sering dikunjungi warga asing seperti pusat-pusat perbelanjaan dan pusat-pusat konvensi," kata departemen luar negeri.

Bulletin itu menegaskan anjuran Australia untuk tidak pergi ke pulau Mindanao, Filipina selatan karena "ancaman sangat tinggi" aksi kekerasan dan penculikan. Memperingatkan kemungkinan terjadi serangan segera di pulau itu buletin tersebut mengatakan beberapa warga asing telah diculik di Kepulauan Sulu dan Semenanjung Zamboanga. Seorang warga Jepang, masih ditahan.

"Kami menganjurkan anda tidak pergi ke pulau Mindanao, Semenanjung Zamboanga dan Kepulauan Sulu... karena ancaman tinggi serangan teroris, termasuk penculikan dan operasi-operasi yang berkaitaan dengan kontra terorisme," kata departemen itu.

"Informasi yang dapat dipercaya menunjukkan teroris-teroris mungkin berada dalam tahap merencanakan serangan. Serangan-serngan segera akan terjadi dan dapat berlangsung pada setiap saat, di manapun di Mindanao."

Para gerilyawan Moro dan bandit sering melakukan penculikan untuk menuntut uang tebusan di Zamboanga dan bagian-bagian lain wilayah Mindanao, Filipina selatan yang kacau itu. Kelompok gerilyawan Abu Sayyaf, yang dituduh atas serangan-serangan teroris paling buruk dalam sejarah Filipina, adalah kelompok paling kejam yang beroperasi d Mindanao dan terkenal dengan aksi-aksi penculikan terhadap warga-warga asing serta penduduk lokal.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement