Jumat 05 Nov 2010 02:00 WIB

Pegiat HAM Kecewa pada Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pegiat HAM mengungkapkan kekecewaan mereka akan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang dianggap gagal menghentikan pelecehan di Irak dan menyeret pelaku penyiksaan ke meja hijau.

"Banyak dari kami sudah begitu bahagia dua tahun lalu, kami mengharapkan adanya perubahan. Momentum itu sudah hilang," kata Gerald Staberock, yang berbicara atas nama Mahkamah Internasional atau International Commission of Jurists (ICJ), Rabu (3/11).

Staberock mengatakan, masalah penyiksaan dalam perang Irak dan interogasi para tersangsa teroris yang dilakukan oleh militer AS sampai sekarang gagal dituntaskan secara hukum.

Bulan Januari 2009, Staberock dan Jamal Dakwar, ketua American Civil Liberties Union (ACLU), sempat memuji langkah Obama untuk menghentikan metode interogasi yang disertai pelanggaran HAM di Guantanamo Bay. "Namun sayang, sampai saat ini tidak ada korban penyiksaan yang bisa mendapatkan keadilan mereka di pengadilan. Ini sangat menyedihkan" tutur Dakwal.

Para pegiat HAM juga menyinggung kemungkinan ganti rugi dan permintaan maaf bagi para korban penyiksaan dan pelecehan yang dilakukan oleh militer AS dan agen AS, CIA.

sumber : radio nederland
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement