REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sikap pemerintah Taiwan dalam menangani masalah tewasnya enam orang tenaga kerja Indonesia (TKI) di negara tersebut patut menjadi contoh bagi pemerintah negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Meski selama ini Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, namun dinilai telah memperlakukan enam TKI yang tewas secara manusiawi. ''Ini perlu diikuti negara lain yang belum sepenuhnya memperhatikan masalah TKI seperti di Malaysia,'' kata anggota komisi 1 DPR RI, Hayono Isman saat menghadiri pemberian santunan kepada kerabat anggota TKI yang tewas, Kamis (4/11).
Menurutnya kuota pekerja asing di Taiwan mencapai 360 ribu jiwa dan 150 ribu di antaranya berasal dari Indonesia. TKI di Taiwan banyak disukai karena pekerja Indonesia dikenal santun dan tekun. Bahkan kelima TKI yang tewas tersebut sebenarnya tidak memiliki surat izin kerja yang lengkap atau ilegal saat bekerja di Taiwan. Namun, pemerintah Taiwan tetap memberlakukan mereka secara manusiawi sesuai aturan pekerja setempat.
Hayono juga memuji sikap cepat dan tanggap dari Taiwan dalam menyelesaikan masalah tersebut karena hal itu tidak terlepas dari kerja sama yang komprehensif dan terintegrasi dengan semua pihak sehingga mudah penangangannya. ''Taiwan tetap terbuka bagi TKI dan telah menanganinya dengan manusiawi,'' pujinya.
Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Endang Agustini Syarwan yang memberikan apresiasi luar biasa bagi pemerintah Taiwan dalam menangani musibah tersebut. Pihaknya berharap agar pemerintah Taiwan dapat memberikan pengawasan terhadap keselamatan para pekerja lebih baik lagi.
Kepala Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taiwan (TETO), Andrew Hsia menyebutkan, para pekerja asing di negaranya telah diperlakukan sama dengan pekerja lokal secara hukum. Pemerintah Taiwan juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban atas musibah tersebut.
Keenam TKI yang tewas adalah kakak beradik Sutarji dan Sirmanto, Ali Mansur, Suprapto, Sunaryo, serta Riwanto. Mereka tewas tertimpa alat penopang jembatan tol lintas Beishan, di wilayah Nantou yang mendadak runtuh. Selain enam TKI, seorang pekerja Taiwan lainnya juga tewas.
Dalam kesempatan tersebut pihak Taiwan memberikan santunan senilai 27,248 ribu dolar AS atau 247 juta rupiah lebih kepada keenam korban yang tewas. Dana itu berasal dari warga Taiwan, Li Dong Liang yang baru memberikan bantuan setelah mengetahui musibah tersebut. Pemerintah Taiwan dan perusahaan yang mempekerjakan karyawan yang tewas tersebut juga akan memberikan bantuan. Namun, jumlahnya belum diketahui.