Jumat 05 Nov 2010 21:29 WIB

Prancis Bekuk Dua Terduga Teroris Jaringan Al Qaeda

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Brice Hortefeux
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Brice Hortefeux

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS--Kepolisian Prancis dikabarkan telah menahan dua orang yang diduga kuat merencanakan teror. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis Brice Hortefeux mengatakan kepada televisi di Prancis bahwa dua terduga teroris tersebut memiliki jaringan dengan jaringan teroris Al Qaeda.

"Mereka ditahan karena diduga melakukan tindakan kriminal yakni berupa perencanaan aksi teror," ujarnya. "Ini merupakan sesuatu yang serius. Mereka akan melakukan aksinya ketika momennya tepat." tambahnya lagi.

Hortefeux juga menambahkan polisi antiteror Prancis telah menahan 85 orang selama tahun ini. sebanyak 27 orang masih menjalani penahanan. Prancis sekarang ini bisa dikatakan dalam kondisi berbahaya, setelah adanya seruan penyerangan terhadap beberapa negara di Eropa, yakni Inggris, Prancis dan Jerman.

Seruan itu disampaikan secara langsung oleh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden. Bahkan teroris nomor wahid incaran Amerika Serikat ini menginginkan bentuk penyerangan yang akan dilakukan nantinya, layaknya serangan teroris di Mumbai, India.

Bahkan yang terbaru, pada Oktober, lima warga negara Prancis diculik di Nigeria, oleh kelompok sayap dari Al Qaeda yang berada di Afrika Utara. Penculikan itu juga disertai pesan dari Osama, yang mengingatkan Prancis agar tidak ikut campur soal jilbab yang dikenakan perempuan muslim.

sumber : news.com.au
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement