REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Cina mendukung sasaran pencapaian Prancis yang akan melakukan reformasi sistem keuangan global ketika menjabat sebagai pimpinan kelompok negara ekonomi G20 tahun depan, kata Presiden Cina Hu Jintao pada Kamis (5/11).

"Cina mendukung Prancis dalam upaya menjamin suksesnya pertemuan G20 tahun depan," kata Hu ketika bersulang di akhir jamuan santap malam di Prancis dengan Presiden Nicolas Sarkozy.

Sebuah pernyataan bersama yang diumumkan setelah pembicaraan antara kedua pemimpin itu menyatakan bahwa Paris dan Beijing percaya bahwa G20 perlu untuk menata ulang sistem keuangan internasional melalui landasan yang lebih sehat dan aman.

Prancis akan menjabat sebagai pimpinan negara G20 setelah pertemuan global di Korea Selatan minggu depan dan Sarkozy mengatakan prioritasnya dalam masa jabatan tersebut adalah memperbaiki koordinasi antara negara-negara yang kuat tentang nilai tukar mata uang dan harga komoditas.

Cina menerima kritik dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa karena dianggap menekan nilai tukar mata uang Yuan agar tetap berada di tingkatan yang sangat rendah, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekspor mereka, namun menyebabkan penguapan defisit perdagangan dengan negara-negara maju.

Sarkozy telah mengadaptasi nada konsiliasi dengan China, yang menandatangani perjanjian dagang senilai 20 miliar dolar dengan Prancis pada Kamis, dan mengatakan bahwa kerja sama dari pihak Beijing "sangat diperlukan" dalam mensukseskan program G20 yang akan dicapainya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika