Sabtu 06 Nov 2010 05:08 WIB

Pesawat Kuba Jatuh, tak Satu Pun Selamat

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA--Duka juga menyelimuti Kuba. Sebuah pesawat penumpang jatuh di wilayah pengunungan di Kuba tengah dan menewaskan 68 penumpang bersama tujuh orang awaknya.

Dari seluruh penumpang yang tewas itu, 40 orang berkebangsaan Kuba, 28 lainnya berasal dari 10 negara.''Tidak ada korban yang selamat, mereka semua tewas ketika pesawat jatuh,'' kata otoritas penerbangan sipil Kuba, Jumat (5/11).

Pesawat baling-baling jenis ATR 72-212 yang dioperasikan maskapai pemerintah Kuba, Aerocaribbean, itu terbang dari wilayah timur Santiago de Cuba menuju Havana lalu jatuh pukul 5.42 sore waktu setempat. Sebelum jatuh dan kehilangan kontak, awak pesawat sempat menyampaikan panggilan darurat.

Sejumlah saksi mata, seperti dikutip harian Escambray, menyebutkan sebelum jatuh pesawat itu melakukan sejumlah gerakan tidak lazim di dekat kota Guasimal di Provinsi Sancti Spiritus. Tim penyelamat yang mendatangi lokasi kejadian telah menemukan reruntuhan pesawat yang terbakar.

Namun, petugas dan warga setempat tidak dapat menjangkau lokasi kejadian dengan mudah dan harus mendatangkan alat berat untuk menyingkirkan pepohonan di kawasan pegunungan.

Tidak diketahui secara jelas penyebab musibah itu. Pemerintah setempat menyebutkan adanya ancaman badai tropis di Provinsi Santiago de Cuba tempat pesawat itu lepas landas.

Pesawat bernomor penerbangan 883 itu masih berusia 15 tahun dan dianggap layak terbang. Pesawat itu selalu melayani rute penerbangan itu dua kali sepekan setelah singgah di Santiago. ''Saat ini otoritas penerbangan setempat masih menyelidiki kasus ini termasuk membentuk komisi khusus,'' kata otoritas penerbangan tersebut.

Musibah kecelakaan ini adalah yang terburuk dalam sejarah kecelakaan di Kuba setelah musibah serupa 3 September 1989, ketika sebuah pesawat Ilyushin 62M yang hendak bertolak ke Itali dari bandara Havana mengalami kecelakaan. Insiden itu menewaskan 126 orang penumpang dan awaknya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement