REPUBLIKA.CO.ID, Kementerian Intelijen Iran menyatakan telah meringkus empat teroris berafiliasi dengan Inggris di kota Marivan. Keempat teroris tersebut melakukan lima pembunuhan dalam dua tahun terakhir.
Dalam proses penangkapan tersebut disita berbagai dokumen dan senjata dari tangan para teroris. Para teroris itu mengaku dijanjikan imbalan 20.000 USD untuk setiap pembunuhan, namun mereka hanya menerima 8.000 USD setelah menyelesaikan misi teror.
Mereka juga mengaku mendapatkan perintah dari kota Sulaimaniya di Irak dari komandan mereka Jalil Fattahi yang sekarang menetap di Inggris. Fattahi adalah salah satu komandan kelompok teroris Komala yang telah melancarkan sejumlah teror di wilayah barat Iran sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979.
Para teroris tersebut adalah Bakhtiar Majid, Hajeer Ebrahimi, Loqman Moradi dan Zanyar Moradi. Menurut keempat teroris itu, Fattahi yang juga digugat melakukan sejumlah teror di Iran, menyampaikan instruksi dari Sulaimaniya dan menyuplai senjata beserta uang tunai melalui perbatasan Iran-Irak.
Berita penangkapan ini muncul setelah Kepala Dinas Intelijen Inggris (MI6), John Sawers, pada 28 Oktober kemarin mengumumkan bahwa pihaknya sedang melancarkan kegiatan spionase di Iran untuk menghentikan aktivitas nuklir Teheran.
Kementerian Intelijen Iran juga menegaskan bahwa Inggris tidak hanya melancarkan aksi spionase di Iran melainkan juga mendanai dan mendukung kelompok teroris anti Republik Islam.